Beberapa rekaman video yang diunggah di medsos menunjukkan lembaran yang menutupi jasad anak-anak yang tergeletak bersimbah darah di pusat penitipan anak di Kota Uthai Sawan.
Awalnya orang-orang mengira itu adalah kembang api
Pelaku adalah seorang mantan petugas polisi yang menewaskan istri dan anaknya sebelum akhirnya menembak dirinya sendiri. Menurut kepolisian, pelaku diberhentikan dari dinas karena alasan terkait narkoba. Sebelumnya, kepolisian mengatakan perburuan untuk mengejar pelaku penembakan sedang dilakukan, sementara juru bicara pemerintah mengatakan perdana menteri telah memperingatkan semua lembaga untuk menangkap pelaku.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
23 Anak Tewas Dalam Penembakan Massal di ThailandPenembakan massal terjadi di Uthai Sawan, Thailand. Serangan yang dilakukan oleh mantan polisi itu menewaskan sejumlah orang, termasuk puluhan anak-anak. Internasional AdadiKompas
Baca lebih lajut »
Mantan polisi tembak penitipan anak, setidaknya 34 meninggal, banyak di antaranya anak-anak - BBC News IndonesiaBreaking news: Tempat penitipan anak ditembaki mantan polisi yang dipecat tahun lalu. Tersangka yang membawa senjata dan pisau, menembak diri sendiri setelah sebelumnya menembak istri dan anak-anaknya.
Baca lebih lajut »
Donor darah dibutuhkan pascapenembakan massal di ThailandDonor darah dibutuhkan di Rumah Sakit Nong Bua Lamphu, Thailand, setelah penembakan massal yang menewaskan 32 orang, terutama anak-anak, dan menyebabkan ...
Baca lebih lajut »
Pele Komentari Tragedi Kanjuruhan: Olahraga Seharusnya Menjadi Wujud CintaLegenda sepak bola Brasil, Pele, ikut menyampaikan duka citanya atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 125 orang, termasuk di antaranya 32 anak-anak.
Baca lebih lajut »
Tragedi Kanjuruhan: Korban meninggal bertambah menjadi 131 orang, 35 di antaranya anak-anak - BBC News IndonesiaKomisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menjatuhkan sanksi terhadap klub Arema FC, ketua pelaksana pertandingan, dan penanggung jawab keamanan dalam pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 125 orang pada Sabtu lalu.
Baca lebih lajut »