Usulan penggunaan dana zakat untuk membiayai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menuai kontroversi. Sultan Baktiar Najamudin, Ketua DPD RI, mengusulkan penggunaan dana zakat, namun ditolak oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) AM Putranto dan Wakil Ketua Umum DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay.
Program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) kembali menjadi sorotan publik setelah Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Baktiar Najamudin, mengusulkan penggunaan dana zakat untuk membiayai program tersebut. Sultan menyatakan bahwa MBG tidak hanya dapat dibiayai oleh pemerintah, tetapi juga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat umum dan negara-negara asing.
Dia mengapresiasi pemerintah Jepang yang telah menyatakan kesediaan untuk berkontribusi dan bekerja sama dalam program MBG. Sultan juga menekankan perlunya peran parlemen dalam memastikan program ini berjalan secara optimal. Namun, usulan Sultan ini menuai kontroversi. Kepala Staf Kepresidenan (KSP) AM Putranto menolak usulan tersebut dan menganggapnya memalukan. Menurut Putranto, pemerintah telah menganggarkan Rp71 triliun untuk program MBG dan tidak perlu mengambil dana zakat. Wakil Ketua Umum DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay, juga menilai bahwa penggunaan dana zakat untuk MBG perlu melalui kajian mendalam dengan para ulama. Saleh mempertanyakan apakah semua siswa penerima MBG dapat dikategorikan sebagai asnaf penerima zakat atau fakir miskin. Selain itu, dia juga mempertanyakan apakah siswa non-Muslim bersedia menerima bantuan dari dana zakat. Saleh juga menyinggung aturan lama tentang pengurangan pajak melalui pembayaran zakat dan menilai usulan ini perlu dipelajari lebih lanjut agar tidak melanggar regulasi dan ajaran agama. Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDIP, Selly Gantina, juga mengingatkan bahwa penggunaan zakat harus tetap memperhatikan keadilan dan prinsip syariat Islam. Selly mempertanyakan apakah program MBG menyasar seluruh masyarakat atau hanya kepada golongan mustahik atau delapan kategori penerima zakat. Dia juga menekankan perlunya pengelolaan zakat yang sesuai dengan Undang-Undang No 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat
Zakat Makan Bergizi Gratis MBG Pemerintah Kontroversi Parlemen Ulama
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Minyak Makan Merah: Solusi Murah dan Bergizi untuk Program Makan Bergizi GratisMenteri Koperasi (MenKop) Budi Arie Setiadi menyatakan minyak makan merah, produk dari koperasi petani, akan digunakan dalam program makan bergizi gratis (MBG). Jokowi sebelumnya telah mempromosikan minyak ini karena harganya lebih murah dan kompetitif. Minyak makan merah dihasilkan dari proses rafinasi tanpa pemucatan kelapa sawit, memberikan warna merah terang dan aroma kuat.
Baca lebih lajut »
Pakar Ingatkan Sekolah Jaga Kebersihan dan Menu Makan Bergizi dalam Program Makan Bergizi GratisProf. Tjandra Yoga Aditama, pakar kesehatan dan mantan Direktur Penyakit Menular WHO Kantor Regional Asia Tenggara, mengingatkan pentingnya kebersihan dan menu bergizi dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang baru dimulai. Ia menekankan pentingnya mencuci tangan sebelum makan, menjaga kebersihan lingkungan makan, serta menyediakan menu makanan yang sesuai dengan prinsip 'Isi Piringku'.
Baca lebih lajut »
Makan Bergizi Gratis Dimulai, Deretan Saham Ini Masih Tidursaham dan sektor diuntungkan dari program makan bergizi gratis/makan siang gratis
Baca lebih lajut »
Program Makan Bergizi Gratis: Bukan Hanya Berbagi Makan, Tapi Juga Menyelamatkan EkonomiProgram Makan Bergizi Gratis yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia bertujuan untuk memberikan makan bergizi kepada anak-anak dan juga berfokus pada peningkatan ekonomi lokal. Melalui program ini, pemerintah diharapkan dapat membeli hasil produksi petani, nelayan, dan peternak di seluruh Indonesia.
Baca lebih lajut »
Program Makan Bergizi Gratis Diluncurkan, 190 Titik SPPG Mendistribusikan Paket MakanProgram Makan Bergizi Gratis resmi diluncurkan pada Senin, 6 Januari 2025, dengan 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tersebar di 26 provinsi. Penentuan titik lokasi didasarkan pada kesiapan infrastruktur dan kualitas layanan. Pada hari pertama, program ini berhasil menjangkau 400 hingga 600 ribu penerima manfaat.
Baca lebih lajut »
Program Makan Bergizi Gratis Di Purwakarta Temukan Anak Tak Biasa Makan NasiProgram Makan Bergizi Gratis yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menemukan sejumlah anak yang tidak terbiasa makan nasi.
Baca lebih lajut »