Kontras menilai pemblokiran menunjukkan diskriminasi berlapis
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan , Yati Andriyani, mengkritisi pemblokiran akses internet di Papua dan Papua Barat. Menurutnya, tindakan pemerintah melalui kebijakan Kementerian Komunikasi dan Informatika ini justru menunjukkan diskriminasi berlapis terhadap masyarakat di kedua provinsi.
"Cara tersebut, alih-alih membangun rasa percaya masyarakat atas langkah dan keberpihakan pemerintah pada rakyat di sana," tegas Yati. Semestinya, lanjut Yati, ketika pemerintah sudah meningkatkan pengamanan di Papua dan Papua Barat, akses informasi justru semakin dibuka seluas-luasnya untuk memastikan ada pengawasan publik secara terbuka. Pemblokiran akses internet justru semakin membuat pemerintah terkesan menghindari pengawasan dan transparansi dalam menangani situasi di Papua.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Telkomsel: Layanan Voice dan SMS di Papua NormalDi tengah pemblokiran akses internet, layanan voice, SMS Telkomsel di Papua normal.
Baca lebih lajut »
Ciptakan Situasi Kondusif di Papua, Kemkominfo Blokir InternetKementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melakukan pemblokiran data internet di Papua dan Papua Bara sejak Rabu...
Baca lebih lajut »
Kerusuhan Papua, Kemkominfo Blokir Akses InternetKementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) memutuskan untuk memblokir akses internet di Papua dan Papua Barat.
Baca lebih lajut »
Pemerintah Blokir Layanan Data di Papua dan Papua BaratPemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan pemblokiran layanan data telekomunikasi di Papua dan Papua Barat.
Baca lebih lajut »
Internet Diblokir, Warga Papua Masih Bisa Akses Telepon-SMSKemenkominfo memblokir akses internet di Papua menyusul eskalasi kericuhan di sana.
Baca lebih lajut »
Buntut Kericuhan, Akses Internet di Papua DiblokirKemenkominfo memblokir akses internet di Papua menyusul eskalasi kericuhan di sana.
Baca lebih lajut »