Minyak bumi menyumbang peningkatan konsumsi energi primer Indonesia sebesar 45 persen
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsumsi energi primer atau permintaan energi meningkat sebanyak 4,9 persen pada hasil review tahun 2018 oleh BP Stastical. Data dari BP Stastical Review 2019 yang dirilis Rabu menjelaskan bahwa meningkatnya permintaan energi primer tersebut disebabkan karena meningkatnya permintaan layanan transportasi.
Walaupun permintaan energi meningkat pada 2018, namun hal tersebut didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil sebesar 5,2 persen pada tahun 2018, sedikit di bawah tingkat tahunan rata-rata 5,6 persen pada 2007-2017.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Konsumsi energi primer Indonesia meningkat 4,9 persen pada review 2018Konsumsi energi primer atau permintaan energi meningkat sebanyak 4,9 persen pada hasil review tahun 2018 oleh BP Stastical.\r\n\r\nData dari BP Stastical Review ...
Baca lebih lajut »
ESDM Klaim Rasio Elektrifikasi Capai 98 Persen di 2019Menteri ESDM Ignasius Jonan menyatakan rasio elektrifikasi meningkat 14 persen sepanjang pemerintahan Presiden Jokowi jilid pertama jadi 98 persen.
Baca lebih lajut »
Alokasi Belanja Teknologi Indonesia 0,1 Persen dari PDBBelanja ICT Indonesia, kata Rudiantara, hanya sekitar 0,1 persen dari produk domestik bruto (PDB)
Baca lebih lajut »
Neraca Dagang Januari-September Defisit 1,95 Miliar Dolar ASPada September 2019, ekspor Indonesia turun 1,29 persen dibandingkan Agustus 2019.
Baca lebih lajut »
Memberdayakan pekerja perempuan Ungaran melalui Program 'Better Work'Industri garmen Indonesia telah menikmati pertumbuhan yang cepat, memberikan kontribusi signifikan sebesar 4 persen dari ekspor Indonesia dan mempekerjakan ...
Baca lebih lajut »
16 Responden Indonesia Dites DNA, Ternyata Tidak Ada PribumiDari tes DNA terhadap 16 responden acak orang Indonesia, ternyata tidak ada yang 100 persen asli Indonesia dan bisa disebut pribumi.
Baca lebih lajut »