Pilar pokok atau sandaran politik utama dalam pemilihan legislatif dan pemilihan presiden adalah partai. Sehubungan dengan hal itu, partai politik harus kuat dan terkonsolidasi menghadapi dua perhelatan tersebut. Polhuk AdadiKompas
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Pasukan Pengamanan Presiden memantau lokasi debat perdana calon presiden-calon wakil presiden oleh Komisi Pemilihan Umum di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu . JAKARTA, KOMPAS — Partai politik atau gabungan partai politik memiliki kewenangan dalam memutuskan sosok yang akan diusung sebagai calon presiden dan calon wakil presiden. Penentuan waktu pengumuman capres atau cawapres tersebut harus tepat agar tidak kontraproduktif dengan konsolidasi partai yang mutlak perlu dalam menghadapi pemilihan legislatif dan pemilihan presiden tahun 2024 mendatang.
Direktur Eksekutif Para Syndicate Ari Nurcahyo ketika dimintai pandangan, Jumat , menuturkan, partai politik mesti fokus pada dua hal, yakni konsolidasi partai agar siap menghadapi pemilihan legislatif dan siap dalam mengusung sosok yang akan dijadikan calon presiden serta calon wakil presiden.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
KIB Gelar Konsolidasi di Makassar Besok, Unjuk Kekuatan Basis Airlangga? |Republika OnlineKIB menyebut Konsolidasi Makassar rangkaian dari konsolidasi
Baca lebih lajut »
Benarkah Gerard Pique Sudah Tidak Dibutuhkan Barca, Xavi?Gerard Pique akan pensiun di akhir pekan ini. Muncul rumor Pique seperti sudah tidak dibutuhkan Barcelona, pelatih Xavi Hernandez menjawabnya.
Baca lebih lajut »
Segini Alokasi Formasi PPPK Guru dan Tenaga Kesehatan yang Dibutuhkan Pemerintah | merdeka.comDari jumlah yang sedang diseleksi, sebenarnya kebutuhan PPPK untuk tenaga pendidik dan tenaga medis hanya sekitar 79.000. Artinya kata Made, kebutuhan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan sebenarnya tidak banyak.
Baca lebih lajut »
MDRT Optimistis Peran Agen Asuransi Jiwa Makin Dibutuhkan MasyarakatKendati agen asuransi jiwa tengah mendapat sentimen negatif karena banyak kasus misselling, MDRT optimistis calon pembeli asuransi di Indonesia masih membutuhkan sentuhan tangan manusia dalam hal pelayanan.
Baca lebih lajut »