Rusia dan China menentang yang mereka sebut sanksi sepihak ke Rusia, yang dijatuhkan atas konflik Ukraina tanpa dukungan Dewan Keamanan PBB.
"Hanya sanksi Dewan Keamanan yang sah," kata Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy dikutip dariDia menambahkan, sanksi semacam itu adalah"alat penting untuk bereaksi terhadap tantangan global."Tanpa menyebut Ukraina, yang dikhawatirkan Barat akan diserbu Rusia, Polyanskiy mengecam tindakan"sepihak" yang merusak upaya perdamaian dan mengganggu kedaulatan negara, seperti di Suriah, Belarus, Kuba, Venezuela, Iran, Afghanistan, Burma, dan Mali.
Zhang menambahkan, negara-negara yang memprakarsainya terjerat seperti obat dan mendesak mereka segera menghentikannya. Mengacu pada sanksi PBB terhadap sekutu China, Korea Utara, Zhang berkata mereka memiliki konsekuensi kemanusiaan yang serius. Korea Utara hidup di bawah blokade virus corona yang dipaksakan sendiri, tindakan yang jauh lebih komprehensif daripada sanksi internasional mana pun yang dikenakan untuk program nuklirnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bersiap Hadapi Rusia, Bocah Kecil Ukraina Sampai Ikut Latihan Perang dengan Senapan KayuKekhawatiran serangan Rusia ke Ukraina sampai membuat bocah kecil Ukraina ikut latihan perang untuk mempertahankan negaranya.
Baca lebih lajut »
Rusia Peringatkan Kehadiran Drone Militer di Ukraina Memperkeruh KrisisPerjanjian yang ditandatangani antara Ankara dan Kiev akan segera membuat drone militer Turki diproduksi secara massal di Ukraina. Perjanjian yang ditandatangani...
Baca lebih lajut »
Media Barat Ramai Beritakan Ketegangan Perbatasan Ukraina, Bagaimana di Rusia?Di media Barat dan Ukraina, penumpukan senjata di perbatasan Ukraina dilihat sebagai tanda agresi Rusia, namun narasi berbeda disampaikan di Rusia.
Baca lebih lajut »
Ukraina Masih Yakin Solusi Diplomatik Akan Selesaikan Krisis dengan RusiaUkraina bersikeras bahwa peluang untuk menyelesaikan ketegangan yang meningkat dengan Rusia melalui diplomasi tetap lebih besar daripada serangan. Kantor Kepresidenan...
Baca lebih lajut »