Konflik Israel Palestina: Puluhan Roket Diluncurkan ke Israel dari Lebanon, Pelakunya? TempoDunia
TEMPO.CO, Jakarta - Konflik Israel Palestina memanas. Pada Rabu, 5 April 2023, polisi Israel menggerebek masjid Al-Aqsa di Yerusalem saat malam Paskah. Dalam gambar yang beredar di media sosial, tampak petugas memukuli jamaah di dalam situs Islam terpenting ketiga tersebut. Dilaporkan 12 warga Palestina mengalami luka-luka.Sebagai balasan, militan di Gaza diduga melepaskan puluhan roket ke Israel dari Lebanon pada Kamis, 6 April 2023.
Fadi Amun“Ini bukan penembakan Hizbullah, tapi sulit dipercaya bahwa Hizbullah tidak mengetahuinya,” kata mantan Kepala Intelijen Militer Israel Tamir Hayman di Twitter.Dugaan itu menguat lantaran kepala kelompok Islam Hamas, Ismail Haniyeh, sedang mengunjungi Lebanon. Terbaru, mengutip Reuters, Israel menuduh kelompok militan Palestina sebagai dalang. Namun tuduhan Israel ditepis pimpinan kelompok militan itu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
China Sebut Konflik Israel-Palestina Sudah Sangat MemprihatinkanJuru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan Beijing sangat prihatin dengan meluasnya konflik Palestina-Israel
Baca lebih lajut »
China Berusaha Promosikan Penyelesaian Konflik Israel-PalestinaChina sangat prihatin dengan meningkatnya konflik antara Israel dengan Palestina dan Lebanon.
Baca lebih lajut »
EU minta semua pihak menahan diri dalam konflik Palestina-IsraelKepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (EU) Josep Borrell pada Sabtu mengecam eskalasi kekerasan antara Israel dan Palestina, serta mendesak semua pihak agar ...
Baca lebih lajut »
Tak Hanya Militer, Pemukim Israel Juga Ikut Tindas Warga PalestinaPemukim Israel melancarkan serangan terhadap kendaraan warga Palestina di pos pemeriksaan tentara Israel Beit El.
Baca lebih lajut »
Libanon-Israel-Palestina Memanas, AS: Israel Membela DiriPihak Amerika Serikat mengatakan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri setelah rentetan roket dari Libanon dan Gaza.
Baca lebih lajut »