Kompolnas memantau proses penanganan kasus dugaan pemerasan yang melibatkan eks Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro. Gufron Mabruri, anggota Kompolnas, menyatakan bahwa perbedaan pernyataan kepolisian dan kuasa hukum tersangka perlu dibuktikan dalam proses hukum. Kompolnas memastikan proses penanganannya dilakukan secara akuntabel dan transparan, dan akan memastikan proses hukum dijalankan sesuai aturan, baik secara etik maupun pidana.
Anggota Komisi Kepolisian Nasional ( Kompolnas ) Gufron Mabruri memberikan tanggapan terkait perbedaan pernyataan kepolisian dan kuasa hukum tersangka dalam kasus dugaan pemerasan yang melibatkan mantan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro. Gufron menyatakan bahwa perbedaan pernyataan tersebut merupakan hal yang wajar dan perlu dibuktikan dalam proses pemeriksaan hingga sidang etik yang digelar oleh Propam .
Ia menekankan pentingnya proses pengujian secara terbuka dan terang benderang untuk memastikan kebenaran duduk perkaranya. Menurut Gufron, bantahan dari terduga harus dihormati, namun kepastian kasus ini menunggu pembuktian melalui proses hukum. Ia mengungkapkan bahwa informasi dari kuasa hukum tentang pengakuan tersangka yang didukung bukti, serta bantahan dari terduga, perlu ditindaklanjuti oleh Propam. Kompolnas sendiri terus memantau perkembangan penanganan kasus ini oleh Propam, mengumpulkan informasi terkait kasus, dan memastikan proses penanganannya dijalankan secara akuntabel, transparan, dan adil. Gufron menegaskan bahwa Kompolnas akan memastikan proses hukum terhadap para terduga dijalankan sesuai aturan hukum yang berlaku, baik dari sisi etik maupun dugaan pidana. Ia menyatakan bahwa jika dalam prosesnya ditemukan perbuatan yang bersifat pidana, maka proses pidana pun akan dilakukan selain proses etik. Ia menambahkan bahwa proses penanganan di ranah etik dan pidana bisa berjalan secara paralel jika memang ada bukti dugaan pidana
KOMPOLNAS KASAT Reskrim PEMERASAN AKBP BINTORO PROPAM
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kapolda Metro Jaya Mutasi Jabatan Kasat Reskrim hingga Narkoba, Ini DaftarnyaSurat Telegram tersebut dalam rangka tour of duty dan penyegaran organisasi untuk melayani serta melindungi masyarakat,
Baca lebih lajut »
Polda Sumsel Rotasi 362 Personel, Ada 6 Kasat Reskrim DigantiAda 6 Kasat Reskrim dan 2 Kapolsek di wilayah Polrestabes Palembang yang dimutasi. Siapa saja?
Baca lebih lajut »
Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel AKBP Bintoro Diduga Terlibat Kasus Pemerasan, Propam TelusuriKetua IPW Sugeng Teguh Santoso menyampaikan, Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro diduga tersandung kasus pemerasan.
Baca lebih lajut »
Mantan Kasat Reskrim AKBP Bintoro Bantah Dugaan PemerasanMantan Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel AKBP Bintoro membantah tuduhan pemerasan yang diajukan oleh pihak tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan dan kejahatan seksual. Ia mengaku telah diperiksa oleh Bidang Propam Polda Metro Jaya dan siap membuktikan tidak bersalah.
Baca lebih lajut »
Deddy Corbuzier Ejek Siswa Soal MBG, Mantan Kasat Reskrim Diduga Terlibat Kasus PemerasanBerita terpopuler hari ini mencakup kontroversi pernyataan Deddy Corbuzier yang mengejek siswa terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG), dugaan kasus pemerasan yang melibatkan mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, dan kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke India untuk menghadiri jamuan kenegaraan.
Baca lebih lajut »
Mantan Kasat Reskrim Polres Jaksel Dituding Peras Tersangka Rp 5 MiliarMantan Kepala Satuan Reskrim Polres Jaksel Ajun Komisaris Besar Bintoro mengatakan, tuduhan dirinya menerima uang untuk menghentikan kasus adalah mengada-ada.
Baca lebih lajut »