Kompolnas meminta publik fokus pada kasus penganiayaan terhadap dokter koas Muhammad Luthfi Hadhyan dan mengabaikan isu nomor polisi palsu Pajero yang diduga menjemput Lady Aurellia.
Komisi Kepolisian Nasional ( Kompolnas ) meminta agar fokus penanganan kasus penganiayaan dokter koas Muhammad Luthfi Hadhyan (22) di Palembang, Sumatera Selatan. Kompolnas menekankan bahwa kasus penganiayaan tersebut merupakan peristiwa sederhana terkait kekerasan dan sudah tergambar dengan baik. Komisioner Kompolnas Choirul Anam meminta publik untuk fokus mengawal kasus penganiayaan tersebut agar isu yang beredar tidak semakin liar.
Dugaan nomor polisi palsu Pajero putih yang diduga menjemput Lady Aurellia seusai diperiksa sebagai saksi kasus penganiayaan tersebut terus menuai kecaman publik. Kompolnas meminta agar publik fokus pada kasus penganiayaan dan tidak menjerumuskan isu ke arah lain. Dugaan pemalsuan nomor polisi mencuat setelah Lady Aurellia pulang dari pemeriksaan sebagai saksi di Polsek Ilir Timur II, Palembang, Senin (16/12/2024) malam. Lady menungggu di pintu belakang untuk menghindari awak media. Sebuah mobil Pajero putih BG 2022 BG menunggunya. Saat akan didekati awak media, Lady langsung berlari masuk mobil dan menutup pintu tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Peristiwa ini menjadi sorotan publik dan warganet mencoba mengusut nomor polisi mobil tersebut. Warganet pun mencoba mengecek melalui aplikasi Cek Pajak Kendaraan Sumsel dan ternyata BG 2022 BG tercatat milik sepeda motor Yamaha B6H A/T tahun 2022. Kode B6H adalah kode motor Yamaha Nmax. Isu ini menjadi viral di media sosial karena latar belakang keluarga Lady. Aset kekayaan ayahnya, Dedy Mandarsyah selaku Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat sedang jadi sorotan.
PENGANIYAAN KOMPOLNAS LADY AURELLIA NOMOR POLISI DOKTER KOAS
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dugaan Nomor Polisi Palsu Mobil Penjemput Lady Aurellia, Kompolnas Minta Fokus ke KasusKompolnas minta fokus penanganan ke kasus penganiayaan dokter koas. Sebaliknya, Kasat Lantas Polrestabes Palembang bilang akan mengecek kebenaran isu itu lebih dulu.
Baca lebih lajut »
Kirim Surat ke Kapolri dan Kompolnas, Tersangka Firli Bahuri Minta Kasus Pemerasan DihentikanKuasa hukum Firli Bahuri, Ian Iskandar mengirim surat kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hingga Kompolnas agar kasus pemerasan Firli Bahuri dihentikan
Baca lebih lajut »
Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Keluarga Korban Minta Bareskrim Ambil Alih KasusKeluarga almarhum AKP Ulil Riyanto Anshari, korban polisi tembak polisi di Solok Selatan mengaku tak mendapat informasi mengenai proses hukum kasus ini. Kuasa hukum keluarga kini meminta Bareskrim Polri untuk mengambil alih kasus tersebut.
Baca lebih lajut »
Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di NTB, Sahroni DPR Minta Polisi Buka Kasus Ini Secara TuntasSeorang disabilitas tunadaksa berinisial IWAS ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pelecehan seksual, hal ini menjadi banyak sorotan publik, di mana, tim Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mendatangi Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) untuk penyelidikan kasus tersebut.
Baca lebih lajut »
Kasus Polisi Tembak Polisi, Kompolnas Temukan Fakta Ini di LokasiJPNN.com : Sekretaris Kompolnas Irjen Polisi (Purn) Arief Wicaksono Sudiutomo temukan fakta ini di lokasi kejadian polisi tembak polisi, di Polres Solok Sela
Baca lebih lajut »
Kompolnas dan KPAI Pantau Langsung Penanganan Kasus Penembakan Siswa SMKN 4Kompolnas dan KPAI bertujuan untuk mendapatkan penjelasan lengkap dari pihak kepolisian terkait kronologi dan penanganan kasus yang cukup menonjol ini
Baca lebih lajut »