Komnas HAM Papua Yakin Pilot Selandia Baru Diperlakukan Manusiawi

Indonesia Berita Berita

Komnas HAM Papua Yakin Pilot Selandia Baru Diperlakukan Manusiawi
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 voaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 58 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 26%
  • Publisher: 63%

Dari informasi yang terkumpul, Komnas HAM Papua meyakini Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) memperlakukan Phillips Mark Mehrtens secara baik.

Krisis penyanderaan ini telah membuat masyarakat, khususnya di distrik Paro, kabupaten Nduga, ketakutan dan mengungsi, seperti yang disampaikan Frits Ramandey.

“Awalnya mereka sudah dibawa ke rumah sakit, dari rumah sakit setelah diperiksa semua, mereka kembali ke tempat sementara yang dikasih dari pemerintah,” tambahnya. “Hampir semua sehat-sehat. Ada beberapa saja yang sakit-sakit, batuk, kemudian demam panas, sama ada luka-luka psikologi. Mereka itu ya mungkin terganggu karena keluar dari tempat tinggal mereka,” tambah Yosekat.Krisis penyanderaan ini memperparah krisis pengungsian yang sudah berlangsung di Nduga selama beberapa tahun. Kondisi semakin buruk setelah pembunuhan puluhan pekerja PT Istaka Karya pada 2 Desember 2018 oleh kelompok kriminal bersenjata.

“Para pengungsi itu tidak pernah kembali ke daerah asalnya. Mereka keluar dari distrik-distrik itu sejak beberapa tahun lalu. Distriknya itu kosong sampai sekarang,” tambah Yosekat. “Upaya penyelamatan yang dilakukan Polri melalui Satgas Damai Cartenz yang sudah kita siapkan ini bisa maksimal, dan mudah-mudahan mendapat hasil juga yang sangat baik,” kata Kapolda, Rabu .

“Mudah-mudahan mereka luluh dan kita bisa dapat apa diinginkan serta penyelamatan pilot Susi Air itu bisa kita lakukan,” tambah Kapolda.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

voaindonesia /  🏆 15. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Mendesak, Dibutuhkan 4 Ribu ASN, Bukan untuk Pelamar UmumMendesak, Dibutuhkan 4 Ribu ASN, Bukan untuk Pelamar UmumEmpat provinsi baru hasil pemekaran, yakni Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya, membutuhkan 4 ribu lebih ASN.
Baca lebih lajut »

Papua Bagian dari NKRI, Pemerintah Tegaskan tidak akan Ada Negosiasi Terkait Kemerdekaan |Republika OnlinePapua Bagian dari NKRI, Pemerintah Tegaskan tidak akan Ada Negosiasi Terkait Kemerdekaan |Republika OnlineTNI-Polri hingga kini masih terus melakukan pencarian pilot Susi Air.
Baca lebih lajut »

Maruf Amin: Pemerintah Serius Selamatkan Pilot Susi Air dari Tangan KKB PapuaMaruf Amin: Pemerintah Serius Selamatkan Pilot Susi Air dari Tangan KKB PapuaPemerintah memastikan terus berupaya dengan serius menyelamatkan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens, yang disandera KKB Papua.
Baca lebih lajut »

KKB Pimpinan Egianus Kogaya Beraksi, 46 Orang Tewas Termasuk 12 Anggota TNI dan PolriPolda Papua mencatat 46 orang tewas akibat aksi dari kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.
Baca lebih lajut »

KKB yang Menyandera Pilot Susi Air Belum Ditangkap, Kombes Faizal Bilang BeginiKKB yang Menyandera Pilot Susi Air Belum Ditangkap, Kombes Faizal Bilang BeginiAparat kepolisian dari Satgas Damai Cartenz masih memburu KKB yang menyandera pilot Susi Air di Papua.
Baca lebih lajut »

Alasan Yunus Nusi Mundur dari Waketum PSSI: Saya Tidak Lebih Baik dari Zainudin AmaliAlasan Yunus Nusi Mundur dari Waketum PSSI: Saya Tidak Lebih Baik dari Zainudin AmaliYunus Nusi menjelaskan alasannya mundur dari Waketum PSSI karena merasa tidak lebih baik daripada Zainudin Amali.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-25 07:02:04