Grup Alibaba akan kembali menyuntikkan modal ke Bank Neo Commerce. Seberapa jauh saham BBYB mampu melaju ke depan?
Bisnis.com, JAKARTA — Emiten bank digital PT Bank Neo Commerce Tbk. akan kembali mendapatkan guyuran dari Grup Alibaba. Mampukah saham BBYB kembali ke jalur hijau?
PT Bank Neo Commerce Tbk. akhirnya resmi mendapatkan pernyataan efektif rights issue dari Otoritas Jasa Keuangan untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.617.133.843 atau 2,61 miliar lembar saham. Pernyataan efektif right issue ini didapat dari OJK pada Kamis . Dalam aksi korporasi tersebut, perseroan menetapkan harga pelaksanaan sebesar Rp650 per saham sehingga jumlah dana ditargetkan mencapai Rp1,7 triliun.
Dalam aksi korporasi BBYB, setiap pemegang 18 lembar saham lama yang tercatat dalam daftar pemegang saham pada 22 November 2022 berhak memperoleh 5 HMETD. Satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu lembar saham baru. Tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia akan berlangsung pada 24 November mendatang, bersamaan dengan periode perdagangan yang berlangsung pada 24 – 30 November.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kompetitor Bank Digital Agresif, Intip Antisipasi Bank Raya (AGRO)'Sebagai digital attacker BRI Group, kami fokus untuk bersinergi dengan ekosistem BRI melalui berbagai kolaborasi program yang mendorong percepatan inklusi.'
Baca lebih lajut »
Begini Strategi Bank Asing Raup Potensi Ekonomi Digital di IndonesiaSejumlah bank asing bermanuver untuk meraup kue dari ekonomi dan bank digital di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Alibaba Masuk, Smartfren (FREN) Fokus Ciptakan Produk Sesuai Target PasarSmarftren (FREN) membuat produk bekerja sama dengan Grup Alibaba melalui Whale Cloud.
Baca lebih lajut »
Taktik Smartfren (FREN) Jaga Pertumbuhan 2022, Ada Tangan AlibabaSmartfren menyiapkan sejumlah strategi pertumbuhan pada 2022 termasuk kolaborasi dengan Grup Alibaba.
Baca lebih lajut »
Intip Langkah 4 Bank Non-emiten Kejar Modal Inti Rp3 Triliun, Ada yang Diincar FintechDari puluhan bank umum yang belum memenuhi ketentuan modal inti minimal Rp3 triliun hingga akhir 2022, terdapat empat bank bukan emiten. Bagaimana strateginya?
Baca lebih lajut »