Anggota Komisi X DPR RI Lita Machfud Arifin menyoroti pentingnya keakuratan data terkait angka sekolah saat kunjungan spesifik ke Palembang, Sumatera Selatan. Fokus Komisi X adalah tingginya angka putus sekolah di Sumatera Selatan. Lita berharap data dan masukan dari kunjungan ini dapat diperjuangkan di Senayan untuk mendukung anak-anak yang putus pendidikan kembali bersekolah.
jpnn.com, PALEMBANG - Anggota Komisi X DPR RI Lita Machfud Arifin menyoroti pentingnya keakuratan data terkait angka sekolah agar legislator dapat menyusun kebijakan yang tepat sasaran. Salah satunya mendorong anak-anak yang putus pendidikan dapat kembali bersekolah. Hal itu disampaikan Lita saat Komisi X DPR menggelar Kunjungan spesifik (Kunspek) pada 30-31 Januari 2025 ke Palembang, Sumatera Selatan . Fokus para legislator tingginya angka putus sekolah di Sumatera Selatan , yang mencapai 157.
280 jiwa menurut data BPS. 'Data Angka Tidak Sekolah (ATS) menunjukkan bahwa 80.794 penduduk di Sumsel belum pernah bersekolah. Ini pentingnya akurasi data BPS dalam pengambilan kebijakan daerah dan nasional,’ kata Lita, Jumat (31/1). Lita adalah Legislator Partai NasDem yang lahir di Palembang dan pernah bersekolah di SMA Xaverius 2 Palembang. Ia berharap dalam kunspek tersebut ada data dan masukan untuk diperjuangkan ke Senayan. 'Kami berharap dengan kunjungan ini mendapatkan masukan, data yang akurat dan relevan serta mengetahui kendala yang dihadapi terkait pendidikan di Sumatera Selatan sehingga dapat kami bawa ke DPR dan diperjuangkan,’ beber legislator dapil Jatim I ini. Sementara itu, Pj. Gubernur Sumsel Elen Setiadi, menyampaikan bahwa kondisi ekonomi di Sumsel cukup stabil, dengan inflasi terkendali dan tingkat kemiskinan yang membaik. 'Saya berharap BPS dapat menjadi mitra dalam pembangunan daerah dan menegaskan bahwa pemerintah kabupaten/kota harus menggunakan data BPS sebagai dasar kebijakan,’ tutur Elen
Komisi X DPR RI Lita Machfud Arifin Data Angka Sekolah Putus Sekolah Sumatera Selatan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Komisi XI DPR Sebut DPR Tidak Terlibat Korupsi Dana CSR Bank IndonesiaUsai diperiksa KPK Satori dari Fraksi NasDem (anggota Komisi XI DPR RI) menyebut Komisi XI DPR RI juga diduga terlibat dalam korupsi dana CSR BI.
Baca lebih lajut »
Kematian Sopir Bus Sumatera Barat Misterius, DPR RI Minta Penyelidikan MendalamPenyebab kematian sopir bus asal Sumatera Barat, Rahmat Vaisandri (29), di Jakarta Timur masih menjadi misteri. Dugaan sementara, korban dianiaya hingga tewas karena dituduh mencuri. Komisi III DPR RI memanggil Polres Metro Jakarta Timur dan keluarga korban untuk membuka tabir kasus ini dan meminta evaluasi terhadap penyelidikan.
Baca lebih lajut »
Komisi X DPR Minta Usulan Izin Tambang untuk Perguruan Tinggi Dikaji dengan BenarKomisi X akan berunding dengan Kemendiktisaintek soal usul izin tambang untuk perguruan tinggi yang ada dalam RUU Minerba usulan DPR.
Baca lebih lajut »
Komisi X DPR: Tukin Dosen Rp2,5 T untuk 33.957 Dosen DisepakatiWaka Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani sebut anggaran tukin dosen Rp 2,5 T untuk 33.957 dosen disepakati.
Baca lebih lajut »
Anggota Komisi VIII DPR Harapkan Biaya Haji 2025 Lebih MurahAskweni, anggota Komisi VIII DPR RI, berharap pemerintah dan dewan dapat menetapkan biaya haji 2025 yang lebih murah dibandingkan tahun sebelumnya. Ia meminta Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1446 Hijriah/2025 Masehi memperhatikan prinsip efisiensi dan efektivitas dalam penentuan biaya dan penyelenggaraan haji 2025.
Baca lebih lajut »
Dirnarkoba PMJ Kombes Donald Dipecat Buntut Kasus Pemerasan DWP, Anggota Komisi III DPR: Itu Langkah TepatPemecatan terhadap Donald sudah tepat.
Baca lebih lajut »