Bank syariah hasil merger diminta berkomitmen pada sektor UMKM.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PKS Amin Ak memberikan sejumlah catatan atas keinginan Menteri BUMN Erick Thohir menyatukan bank-bank syariah milik BUMN. Pada prinsipnya, Amin setuju penyatuan bank syariah anak BUMN asalkan mampu meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat.
"Sejak awal berdiri pada 1991 sampai sekarang, market share bank syariah hanya berkisar 6 persen. Ini tentu sangat kecil," ujar Amin saat dihubungi Republika di Jakarta, kemarin. Amin berharap penyatuan bank syariah BUMN harus memprioritaskan pemberian pembiayaan kepada para pengusaha UMKM. Realisasi pembiayaan dari bank syariah kepada UMKM di Indonesia masih sangat kecil porsinya dibandingkan untuk para pelaku usaha skala besar.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BNI, Bank Komersial Tertua Indonesia yang Sempat Jadi Bank SentralKala itu, sebagai bank sentral atau bank sirkulasi, BNI mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama setelah beberapa bulan berdiri.\n
Baca lebih lajut »
Merger Bank Syariah Anak Bank BUMN Kabar Baik |Republika OnlineMerger bank-bank syariah anak BUMN akan mendorong konsolidasi.
Baca lebih lajut »
Kabar Baik, Ini Hasil Kesepakatan Komisi II, MenPAN-RB, dan BKN soal Nasib Ribuan PPPKDalam rapat hampir sebagian besar anggota Komisi II mempertanyakan pada BKN dan MenPAN-RB soal nasib ribuan PPPK yang belum jelas. PPPK
Baca lebih lajut »
Soal Kalung 'Antivirus' Corona Kementan, Anggota Komisi IX DPR: Belum TerujiAnggota Komisi IX DPR mengkritik rencana Kementan memproduksi kalung 'antivirus' Corona. Hasil penelitian itu dinilai belum terbukti ampuh menangkal Corona. Kementan KalungAntivirusCorona
Baca lebih lajut »