Wakil Ketua Komisi V DPR RI mewanti-wanti kenaikan tarif KRL Commuter Line menjadi Rp 5.000. Dia meminta wacana kenaikan tarif itu dikaji hati-hati.
"Terlebih di situasi pandemi yang memberi dampak nyata bagi perekonomian masyarakat. Moda transportasi KRL termasuk moda favorit bagi masyarakat yang tinggal di Jabodetabek," kata dia.
"Jika kajian dan riset terkait dengan kenaikan tarif KRL dianggap berat oleh masyarakat, maka tak ada pilihan lain selain dengan cara menaikkan subsidi negara untuk KRL," ucapnya.Sebelumnya, usulan kenaikan tarif KRL Commuter Line mengemuka. Hal itu saat ini sedang dibahas di Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tanggapi Wagub DKI soal Perpanjangan Masa Jabatan, Ketua Komisi II: Hormati Hukum'Suka tidak suka, mau tidak mau ya kita harus hormati hukum yang sudah kita putuskan,' kata Doli.
Baca lebih lajut »
DPR: Wacana kenaikan tarif KRL tidak tepat saat iniAnggota Komisi V DPR RI Toriq Hidayat menyatakan wacana kenaikan tarif KRL Commuter Line yang ada pada saat ini, bila jadi direalisasikan maka dinilai tidak ...
Baca lebih lajut »
Kemenhub Masih Mengkaji Waktu yang Tepat Menaikkan Tarif KRLSaat ini, tarif KRL masih merujuk pada Peraturan Menteri Perhubungan No. 17/2018
Baca lebih lajut »
Kemenhub Belum Putuskan Kenaikan Tarif KRL: Masih Dikaji | merdeka.comAdita mengungkapkan, sejauh ini memang ada wacana untuk menaikkan tarif KRL.
Baca lebih lajut »
Belum Final, Kemenhub Sebut Kenaikan Tarif KRL Masih DikajiDitjen Perkeretaapian Kemenhub hingga saat ini belum memutuskan kenaikan tarif kereta rel listrik (KRL). Penyesuaian tarif masih dalam pengkajian. Direktorat Jenderal...
Baca lebih lajut »