Hanya saja kondisi cuaca yang semakin kering, terutama dua bulan terakhir, membuat potensi terjadinya karhutla kembali meningkat. Bahkan, ada daerah di Riau, selama 60 hari tidak turun hujan. statuskarhutlariau
JPNN.COM / Nasional / Lingkungan / Rabu, 31 Juli 2019 – 23:20 WIB jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memonitor penanganan kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla di Riau sudah terpadu. Namun karena kondisi cuaca yang kering, membuat tim kesulitan mengendalikan luasa areal yang terbakar. Hal ini disampaikan Direktur Pengendalian Karhutla KLHK, Raffles B. Panjaitan saat dikonfirmasi JPNN.com di Jakarta, Rabu malam.
.display-none{ display:none; } TAGS status karhutla riau Cuaca Panas Cuaca KLHK Berita Terkait Sponsored Content loading... .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Gubernur Riau: Karhutla belum taraf mengkhawatirkanGubernur Riau Syamsuar menilai kondisi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di daerah berjuluk “bumi lancang kuning” itu belum sampai taraf ...
Baca lebih lajut »
Akibat Karhutla Riau, Paskibraka Pakai Masker Saat BerlatihKabut asap karhutla mengganggu latihan anggota paskibraka di Kabupaten Pelalawan.
Baca lebih lajut »
826 Warga Terserang ISPA Akibat Kabut Asap Karhutla di RiauDinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau mencatat sebanyak 826 warga terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Baca lebih lajut »
Gubernur Riau: Karhutla Belum MengkhawatirkanMenurut Gubernur Riau kebakaran hutan baru mengkhawatirkan jika banyak asap.
Baca lebih lajut »
Kota Pekanbaru dan Pelalawan Masih Diselimuti Kabut AsapKebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau sampai saat ini belum bisa diatasi. Akibatnya sejumlah daerah di Provinsi Riau...
Baca lebih lajut »
Kemko PMK Siagakan 1.502 Personel Antisipasi KarhutlaBerdasarkan pemantauan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) potensi wilayah Karhutla mengalami peningkatan titik api sampai bulan Juli 2019.
Baca lebih lajut »