Berita ini membahas isu hoaks mengenai kebocoran data BRI akibat serangan ransomware. Pemerintah dan pakar keamanan siber menegaskan bahwa tidak ada bukti kuat yang mendukung klaim tersebut.
Namun, berbagai pihak telah memberikan klarifikasi dan menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menegaskan tidak ada kebocoran data di sektor perbankan, termasuk BRI. Informasi ini diperoleh setelah Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). “BSSN menyatakan tidak ada peretasan.
Artinya, kebocoran akibat peretasan tidak terjadi,” ujar Meutya pada Sabtu (21/12/2024). Meutya juga menyebut bahwa jika ada dugaan kebocoran, kemungkinan besar disebabkan oleh kelalaian manusia (human error) atau oknum yang sengaja membocorkan data. Pakar keamanan siber sekaligus Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha, menyatakan bahwa isu ransomware terhadap BRI adalah hoaks. Temuan penting data yang diklaim diretas oleh grup Bashe ternyata identik dengan dokumen yang sudah diunggah di Scribd pada September 2020. Akun FalconFeeds.io, yang pertama kali menyebarkan informasi serangan, telah mengklarifikasi bahwa laporan tersebut tidak valid. Tidak ada gangguan operasional pada layanan perbankan dan mobile banking BRI, berbeda dengan kasus ransomware di Bank Syariah Indonesia sebelumnya. Analisis Teguh Aprianto, Pendiri Ethical Hacker Indonesia, Bukti yang diajukan Bashe berupa satu file Excel dengan 100 baris data ternyata berasal dari dokumen lama di Scribd dan PDFCoffee. Tidak Ada Bukti Kebocoran atau Serangan Siber Laporan investigasi menunjukkan tidak ada bukti kuat yang mendukung klaim bahwa BRI menjadi korban ransomware. Pemerintah dan pakar siber sepakat bahwa isu ini hanyalah kabar bohong yang menyebar di media sosial
KEBOCORAN DATA BANK BRI RANSOMWARE HOAKS KECOMENTARAN
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
![[HOAKS] Masukkan Air dan Pukul Katup Tabung Elpiji Solusi Atasi Kebocoran Gas](https://i.headtopics.com/images/2024/12/10/kompascom/hoaks-masukkan-air-dan-pukul-katup-tabung-elpiji-s-hoaks-masukkan-air-dan-pukul-katup-tabung-elpiji-s-46F4CF14DFBCBB845A5438D965036F8A.webp?w=640)
[HOAKS] Masukkan Air dan Pukul Katup Tabung Elpiji Solusi Atasi Kebocoran GasMemasukan air dan memukul katup tabung elpiji menggunakan kayu diklaim dapat mengatasi kebocoran gas. Namun cara tersebut tidak benar.
Baca lebih lajut »
Ransomware BRI Terbukti Hoaks, 2 Pengamat IT Ini Digeruduk NetizenUsai isu ransomware BRI terbukti hoaks, pengamat IT ini langsung hapus postingan lawas.
Baca lebih lajut »
Klarifikasi: Video yang Klaimkan Budi Arie Jadi Tersangka Judi Online HoaksViral sebuah video di YouTube yang mengklaim Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi telah menjadi tersangka kasus judi online. Setelah investigasi, ternyata video tersebut tidak sesuai fakta. Thumbnail yang memperlihatkan Budi Arie dalam baju tahanan adalah hasil editan.
Baca lebih lajut »
Klarifikasi Paspampres Soal Video Hoaks Pengusiran Jemaah Saat Salat Jumat GibranPaspampres mengklarifikasi video yang beredar terkait pengusiran jemaah di Masjid Raya Baiturrahman Semarang saat Wapres Gibran melaksanakan Salat Jumat. Paspampres menegaskan tidak ada pengusiran, melainkan hanya merapikan saf jemaah untuk mengakomodasi personel lain. Paspampres sudah mengidentifikasi pihak-pihak yang menyebarkan video hoaks tersebut, namun tidak akan mengusutnya.
Baca lebih lajut »
BRI Diduga Jadi Korban Kebocoran Data, CISSReC Sarankan Koordinasi dengan BSSN dan KomdigiPakar keamanan siber menyarankan BRI berkoordinasi dengan BSSN dan Komdigi untuk menyelidiki dugaan kebocoran data di situs Scribd.
Baca lebih lajut »
BRI Buka Suara Soal Serangan Ransomware dan Dugaan Kebocoran DataBRI memastikan data nasabah tetap aman setelah diserang ransomware Bashe. Peretas memberikan tenggat waktu 23 Desember untuk pembayaran tebusan.
Baca lebih lajut »