Klaim Serangan Ransomware pada BRI Terungkap sebagai Berita Palsu

Teknologi Berita

Klaim Serangan Ransomware pada BRI Terungkap sebagai Berita Palsu
RansomwareBerita PalsuBank BRI
  • 📰 detikfinance
  • ⏱ Reading Time:
  • 74 sec. here
  • 8 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 50%
  • Publisher: 63%

Teguh Aprianto, Founder of Ethical Hacker Indonesia, menilai isu serangan ransomware pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai berita palsu. Data yang diklaim sebagai bukti oleh pelaku serangan ransomware tidak cukup meyakinkan. BRI sendiri memastikan tidak ada serangan ransomware pada sistem perbankan mereka.

Isu serangan ransomware yang menyerang PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) beberapa waktu lalu dinilai berita palsu belaka. Founder of Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto pun mengaku ragu dengan isu ini lantaran data yang dibocorkan pelaku tak cukup meyakinkan. '7 hari yg lalu ada isu bahwa Bank BRI jadi korban ransomware berdasarkan klaim dari Bashe, group yg masuknya masih baru. Karena data yg dilampirkan tdk cukup meyakinkan, akhirnya memilih utk ga publish apapun terkait insiden ini.

Lalu, benar ga sih BRI jadi korban ransomware?' ungkap Teguh melalui akun resmi X @secgron, dikutip Rabu (25/12/2024). Diketahui sebelumnya pada 18 Desember 2024, FalconFeeds.io melalui platform X mengunggah postingan berisi peringatan ransomware.'Bank Rakyat Indonesia, telah menjadi korban Bashe Ransomware,' tulis akun @FalconFeedsio.Pada postingan tersebut, FalconFeeds.io juga mengunggah tangkapan layar, yang menampilkan hitungan mundur batas waktu yang diberikan oleh Bashe Ransomware untuk membayar tebusan. Saat itu, Bashe memberikan tenggat waktu hingga 24 Desember 2024 untuk menebus, atau data nasabah BRI akan dibocorkan.'Setelah tenggat waktunya udah habis, akhirnya datanya dirilis oleh pelaku. Isi datanya cuma 1 file excel yang isinya cuma 100 row data yang match dengan salah satu dokumen di scribd dan pdfcoffee. Mari tepuk tangan untuk Bashe, group ransomware terkocak sepanjang masa,' ungkap pria yang juga Konsultan Keamanan Siber tersebut. Menanggapi hal ini, BRI memastikan pihaknya tidak menemukan adanya serangan tersebut pada sistem perbankan. BRI juga menegaskan seluruh layanan dan sistem perbankan BRI berjalan dengan normal tanpa gangguan hingga saat ini. 'BRI telah melakukan asesmen mendalam dan tidak menemukan adanya ancaman ransomware terhadap sistem kami. Asesmen lebih lanjut juga menunjukkan bahwa data yang dipublikasikan bukanlah data keluaran dari sistem BRI,' kata Direktur Digital & Teknologi Informasi BRI Arga

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

detikfinance /  🏆 18. in İD

Ransomware Berita Palsu Bank BRI Serangan Siber Keamanan Siber

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Dugaan Kena Serangan Ransomware, BRI Klaim Data Nasabah AmanDugaan Kena Serangan Ransomware, BRI Klaim Data Nasabah AmanBRI disebut telah dibobol oleh kelompok peretas Bashe Ransomware. Namun, BRI mengeklaim bahwa data dan nasabah aman.
Baca lebih lajut »

Klaim Serangan Ransomware, Bashe Minta Tebusan Rp 7,6 Miliar kepada BRIKlaim Serangan Ransomware, Bashe Minta Tebusan Rp 7,6 Miliar kepada BRITenggat sore ini sekaligus untuk mencari konfirmasi kebenaran kabar serangan ransomware yang diklaim dilakukan terhadap BRI.
Baca lebih lajut »

Klaim Serangan Ransomware terhadap BRI DibantahKlaim Serangan Ransomware terhadap BRI DibantahTim CISSReC menemukan bukti yang memperkuat dugaan bahwa klaim serangan ransomware terhadap BRI adalah upaya pemerasan. Informasi yang beredar di platform X dan diduga berasal dari FalconFeeds.io tidak memiliki dasar yang kuat dan data yang diunggah tidak valid
Baca lebih lajut »

Klaim Serangan Ransomware pada BRI Terungkap HoaxKlaim Serangan Ransomware pada BRI Terungkap HoaxPakar keamanan siber menyatakan klaim serangan ransomware terhadap Bank BRI dari grup Bashe adalah hoax. Teguh mengungkap bukti yang diajukan tidak meyakinkan dan menyerupai dokumen yang sudah ada di platform publik. Pratama Persadha dari CISSReC juga mengkonfirmasi hal ini dan menyatakan bahwa BSSN telah mengonfirmasi tidak adanya serangan terhadap sektor perbankan.
Baca lebih lajut »

BRI Menolak Klaim Serangan Ransomware Bashe, Data Keamanan TerjagaBRI Menolak Klaim Serangan Ransomware Bashe, Data Keamanan TerjagaBRI membantah klaim Kelompok Ransomware Bashe yang menyatakan telah melancarkan serangan dan mengancam untuk membocorkan data nasabah. BRI memastikan keamanan data nasabah terjaga dan sistem perbankan berjalan normal. Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Arga M. Nugraha, menyatakan bahwa data yang diklaim Bashe tidak meyakinkan dan berasal bukan dari sistem BRI. BRI telah melakukan koordinasi dengan BSSN dan tidak menemukan bukti peretasan.
Baca lebih lajut »

BRI Diusulkan Menjadi Bank KoperasiBRI Diusulkan Menjadi Bank KoperasiDewan Koperasi Indonesia mengusulkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dijadikan sebagai bank koperasi.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 09:51:32