Setiap produsen ditargetkan bisa menarik sekitar 30 persen sampah plastiknya pada 2029 sehingga diharapkan mampu mempengaruhi jumlah polusi plastik di lingkungan.
Liputan6.com, Jakarta - Ada berbagai usaha yang bisa dilakukan untuk mengelola sampah. Selain masyarakat, para produsen berbagai produk juga berkomitmen untuk mengurus sampah secara berkelanjutan. Pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan yang melibatkan produsen berperan aktif. Melalui Peraturan Menteri LHK Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengajak produsen mengelola sampah post consumer yang dihasilkan.
Sampah plastik Yakult seperti plastik pembungkus, tutup botol, dan botol Yakult yang dikumpulkan pelanggan akan ditarik oleh Yakult Lady ketika berkunjung ke rumah-rumah pelanggan serta Sales Force di setiap kunjungan toko atau outlet.Sampah plastik yang telah dikumpulkan kemudian akan dirapikan, didata, dan diberikan kepada pihak ketiga untuk didaur ulang menjadi barang siap pakai.
“Sampai tahun ini kami sudah mendata hampir 3.000 outlet ready to drink dan sekitar 600 di antaranya bisa kami ajak kerja sama dalam melakukan penarikan sampah plastik kami,” sebutnya. Untuk mencapai penarikan 30 persen sampah plastiknya di seluruh Indonesia pada 2029 nanti, Yakult Indonesia melakukan perencanaan secara bertahap. Selain memperluas area penarikan, pada 2023 ditargetkan sebanyak 4,2 persen sampah Yakult dapat ditarik dan di daur ulang.
Menurut Waste4Change dalam pesan pada Liputan6.com, Sabtu , para produsen yang merupakan klien mereka melakukan program keberlanjutan dengan semakin banyak variasi yang dilakukan. Beberapa tidak hanya melakukan pengelolaan sampah sisa produksi dan konsumsi dari masyarakat dalam bentuk pertanggungjawaban produsen sesuai Permen KLHK No 75, tapi juga melakukan pengelolaan sampah dengan lebih ramah lingkungan di kawasan kantor mereka.
Selain itu, semakin banyaknya klien yang bekerja sama artinya semakin banyak orang yang telah melakukan pengelolaan sampah untuk mencapai target Jakstranas 2019, yaitu 30 persen pengurangan di sumber dan 70 persen sampah terolah.Jika para produsen sudah menyatakan komitmennya pada pengelolaan sampah terutama sampah plastik yang berkelanjutan, bagaimana dengan temuan fakta di lapangan?
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Perwakilan Pemda Serukan Keberlanjutan Penanganan Kumuh dalam Workshop SemarakSepuluh perwakilan pemerintah daerah (pemda) menyerukan keberlanjutan penanganan kumuh pada Workshop Semarak.
Baca lebih lajut »
DBS Indonesia Gencarkan Perbankan Keberlanjutan Melalui Inovasi DigitalDBS Indonesia gencarkan perbankan keberlanjutan melalui inovasi digital. Simak selengkapnya
Baca lebih lajut »
Menilai Keberlanjutan Jokowinomic Atasi Ketimpangan SosialPertanyaannya apakah ada politisi yang konsisten mendukung sepenuhnya reformasi yang tak popular? Dibutuhkan afirmasi politik yang kokoh untuk masuk ke ranah ini. Gus Imin secara jelas menyatakan perang terhadap ketimpangan.
Baca lebih lajut »
Empat tantangan yang perlu diatasi untuk rumah modernSaat ini aspek keberlanjutan atau sustainability dan teknologi menjadi sebuah kesatuan isu global yang tidak dapat dipisahkan. Keberlanjutan mengacu pada ...
Baca lebih lajut »
Polres Bekasi bongkar jaringan produsen rumahan tembakau sintetisKepolisian Resor Metropolitan Bekasi membongkar jaringan produsen rumahan yang mengolah bahan baku narkotika jenis tembakau sintetis menjadi barang siap jual ...
Baca lebih lajut »