Kisah Tempe Nusantara di Negeri 'Kuch Kuch Hota Hai'

Indonesia Berita Berita

Kisah Tempe Nusantara di Negeri 'Kuch Kuch Hota Hai'
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 66 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 30%
  • Publisher: 70%

Mahasiswa RI dan pemilik restoran vegan India mempopulerkan tempe Indonesia. Di sisi lain, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta mahasiswa RI di India menjadi duta besar produk RI di negeri “Kuch Kuch Hota Hai” itu. Ekonomi AdadiKompas

Indonesia pelan-pelan memasuki pasar negeri berjuluk Anak Benua. Meski pasar masih terbatas, makanan tradisional Nusantara itu setidaknya mulai mengisi ragam selera rasa India.

Akhuni atau axone, makanan khas negara bagian Nagaland di bagian timur laut India itu mirip tempe. Makanan yang memiliki aroma menyengat ini menjadi judul dan batu pijakan bergulirnya alur film drama komedi India"Axone".Ricky"Pepeng" Yakob, seorang mahasiswa dan youtuber RI di India, memproduksi tempe di India. Setiap minggu, ia mampu membuat 60 bungkus tempe untuk dipasarkan kepada mahasiswa India dan dari negara lain, serta diplomat RI yang bertugas di India.

Ricky yang telah enam tahun di India memanfaatkan kedelai di India untuk membuat tempe. Saat ini, harga kedelai di India lebih mahal dibandingkan Indonesia, yakni sekitar Rp 17.000-Rp 18.000 per kilogram tergantung kualitas. "Saya belum ada waktu dan modal untuk memproduksi lebih banyak tempe," kata Ricky yang juga kerap menerima pesanan martabak dan bakso dari mahasiswa asal Thailand.

Pada 2022, penduduk di India berjumlah 1,4 miliar orang. Dari jumlah itu, sekitar 24 persen adalah vegetarian, 9 persen vegan, dan 8 persen pescatarian.KOMPAS/HENDRIYO WIDI Mahasiswa Indonesia di India bisa mempromosikan produk Indonesia dimulai dengan kebiasaan menggunakan dan mengonsumsi produk Indonesia.nontradisional, khususnya di India. India merupakan pasar yang besar di Asia Selatan.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Wamenkumham Turun Gunung Sosialisasikan KUHP di Depan MahasiswaWamenkumham Turun Gunung Sosialisasikan KUHP di Depan MahasiswaKementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mensosialisasikan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) & perubahan rancangan UUD Paten-Desain Industri.
Baca lebih lajut »

Keluarga Mahasiswa yang Dianiaya Taruna Akmil Bantah Minta Uang Damai Rp 300 JutaKeluarga Mahasiswa yang Dianiaya Taruna Akmil Bantah Minta Uang Damai Rp 300 JutaKeluarga korban dugaan penganiayaan, Teuku Shehan Arifa Pasha alias Ipun, membantah soal kabar pihaknya meminta uang damai sebesar Rp 300 juta.
Baca lebih lajut »

Segini Biaya Kuliah ITB Jalur Mandiri 2023, Calon Mahasiswa CekSegini Biaya Kuliah ITB Jalur Mandiri 2023, Calon Mahasiswa CekSalah satu yang diperhatikan calon mahasiswa saat memilih ITB adalah soal biaya kuliah. Khususnya berencana mendaftar ITB lewat jalur Mandiri 2023.
Baca lebih lajut »

Ibu Berperan Penting Dampingi Mahasiswa Trauma Kekerasan SeksualIbu Berperan Penting Dampingi Mahasiswa Trauma Kekerasan Seksualmahasiswa yang mengalami kekerasan seksual memikul beban secara fisik dan psikologis sehingga membutuhkan peran seorang ibu.
Baca lebih lajut »

Penganiayaan Mahasiswa oleh Taruna Akmil di Medan Disebut Mirip Kasus Mario DandyPenganiayaan Mahasiswa oleh Taruna Akmil di Medan Disebut Mirip Kasus Mario DandyKasus penganiayaan dialami mahasiswa kedokteran di Medan, bernama Teuku Shehan Arifa Pasha alias Ipun yang diduga dilakukan Taruna Akmil, MZN, bersama adiknya ZZ.
Baca lebih lajut »

Proses Jurnalistik Menjadi Pembelajaran Hidup MahasiswaProses Jurnalistik Menjadi Pembelajaran Hidup MahasiswaCerita pendakian di Elbrus menjadi banyak cerita di balik berita yang disusun oleh Kompas. Kisah ini diharapkan bisa menjadi insporasi mahasiswa atau masyarakat umum yang ingin belajar jurnalistik mendalam. Nusantara AdadiKompas
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-27 18:14:55