Kisah Sukitman Lolos dari Eksekusi Mati di Lubang Buaya

Indonesia Berita Berita

Kisah Sukitman Lolos dari Eksekusi Mati di Lubang Buaya
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 85 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 37%
  • Publisher: 83%

Sukitman, seorang anggota polisi sempat ditawan karena dikira ajudan Jenderal DI Panjaitan.

Liputan6.com, Jakarta - Sukitman, tampak terjaga pada 30 September 2019 malam. Anggota polisi berpangkat Agen Polisi Dua itu tengah menjalankan tugasnya, menjaga markas Seksi Vm Kebayoran Baru, Wisma AURI di Jalan Iskandarsyah, Jakarta.

Sukitman langsung ditodong senjata."Turun! Lempar senjata dan angkat tangan!" perintah tentara tersebut. 2 dari 4 halamanJadi TawananTruk pembawa Sukitman akhirnya berhenti. Dia dipaksa turun oleh si tentara. Penutup matanya langsung dibuka. Di sebuah ruangan terang dipakirkan. Ada orang yang terlentang dengan banyak darah, ada juga yang duduk di kursi dengan bersimbah darah segar. Seseorang bernama Lettu Dul Arief memerintah tentara yang melapor tadi agar Sukitman ditawan di depan rumah.

Usai mengeksekusi, para tentara sadis mengangkuti sampah, menutupi sumur tempat memendam para korbannya. Di atas sumur kemudian ditancapkan pohon pisang. Diharapkan dengan cara begitu perbuatan kejam mereka sulit dilacak. Saat suasana lebih tenang, Sukitman kemudian dipanggil oleh Lettu Dul Arief yang menanyakan di mana senjata milik Sukitman. Sukitman kemudian menceritakan apa yang terjadi ketika ia berada di daerah Kebayoran. Akhirnya senjata tersebut bisa ditemukan dalam keadaan patah.

"Pada waktu itulah saya baru tahu bahwa yang dikatakan 'Ganyang kabir, ganyang kabir!' itu para jenderal," ungkap Soekitman."Ketika kembali menuju Gedung Penas itu saya sempat turun untuk membeli rokok. Saya pikir mendingan saya terus pulang saja," kata Sukitman. Sore harinya saat ia terbangun, dia mendapati dirinya hanya sendirian. Semua anggota pasukan tidak kelihatan satupun, truk juga masih berjejer. Keadaan yang lengang dirasa sebagai keuntungan untuk Sukitman untuk bisa pergi.

Sukitman menceritakan tentang apa yang dialaminya. Setelah selesai, hal itu disebarkan ke berbagai pihak yang dianggap perlu mengetahuinya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Kisah Andhika Pratama yang Tak Disetujui Menikah dengan Ussy karena JandaKisah Andhika Pratama yang Tak Disetujui Menikah dengan Ussy karena JandaAda kisah menarik dalam rumah tangga Andhika Pratama dengan Ussy Sulistiawaty. Ternyata dulu sang presenter sempat tak disetujui menikah dengan Ussy.
Baca lebih lajut »

Belajar Jujur dari Kisah Syekh Abdul Qadir al-JailaniBelajar Jujur dari Kisah Syekh Abdul Qadir al-JailaniSuatu ketika Syekh Abdul Qadir ditanya muridnya soal kesuksesan hidup.
Baca lebih lajut »

Kisah penyelam Sungai Musi, pemburu harta karun SriwijayaKisah penyelam Sungai Musi, pemburu harta karun SriwijayaSekilas rumah semi permanen berwarna biru muda yang dihuni Asmadi tak ada bedanya dengan puluhan rumah panggung lain di pinggiran Pulau Kemaro, Palembang, ...
Baca lebih lajut »

Kisah Suratmo, Penjual Angkringan yang Bayar Sekolah Anaknya dengan Uang KoinKisah Suratmo, Penjual Angkringan yang Bayar Sekolah Anaknya dengan Uang KoinSuratmo membayar uang sekolah anaknya sebesar Rp 1,2 juta dengan uang koin dari hasil berjualan di angkringan. Seperti apa kisahnya?
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-04-02 13:33:11