Kisah Petani Wonogiri Tetap Memilih Pupuk Kimia daripada Pupuk Organik

Indonesia Berita Berita

Kisah Petani Wonogiri Tetap Memilih Pupuk Kimia daripada Pupuk Organik
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 soloposdotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 56 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 26%
  • Publisher: 51%

Pupuk organik dianggap belum bisa menjadi solusi bagi petani padi di Wonogiri atas kebijakan pengurangan jenis pupuk bersubsidi sejak pertengahan 2022.

atas kebijakan pengurangan jenis pupuk bersubsidi sejak pertengahan 2022. Petani di Wonogiri enggan berspekulasi terhadap hasil panen dengan menggunakan pupuk organik pada tanamannya.

Petani padi asal Jendi, Selogiri, Haryanto, 38, mengatakan penggunaan pupuk organik yang digembor-gemborkan pemerintah sebagai alternatif atas kebijakan pengurangan jenis pupuk bersubsidi nyatanya belum bisa menjadi solusi. Haryanto mengaku sudah pernah membuktikan hal tersebut.Menurut dia, hasil panen yang didapatkan dari penggunaan pupuk organik jauh lebih rendah dibandingkan hasil panen menggunakan pupuk kimia yang biasa disubsidi pemerintah.

Tidak hanya itu, penggunaan pupuk organik juga harus memaksa petani bekerja tiga kali lipat dibanding biasanya. Jika menggunakan pupuk kimia, petani hanya perlu memberikan pupuk minimal dua kali dalam satu masa tanam. Sedangkan menggunakan pupuk organik, petani harus memberikan pupuk setiap minimal 15 hari atau enam kali dalam satu masa tanam.

Saat panen, petani pada umumnya mendapatkan omzet lebih kurang senilai Rp9 juta. Jika dipotong dengan modal produksi berarti petani mendapat keuntungan bersih Rp3 juta/masa tanam. Petani sudah nyaman dan percaya dengan pupuk-pupuk kimia karena sudah terbukti memberikan hasil panen yang baik.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

soloposdotcom /  🏆 33. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Alokasi & Jenis Pupuk Subsidi Dikurangi, Petani Wonogiri Merasa Kian TerbebaniAlokasi & Jenis Pupuk Subsidi Dikurangi, Petani Wonogiri Merasa Kian TerbebaniKebijakan pemerintah mengurangi jenis pupuk bersubsidi dinilai sangat memberatkan petani.
Baca lebih lajut »

Krisis Pangan Mengancam RI, Pabrik Pupuk Belum Dapat Gas!Krisis Pangan Mengancam RI, Pabrik Pupuk Belum Dapat Gas!Pupuk Iskandar Muda belum mendapatkan pasokan gas untuk pabrik pupuk utamanya di Aceh
Baca lebih lajut »

Manfaat Garam Dapur Sebagai Pupuk Tanaman dan Cara MengaplikasikannyaManfaat Garam Dapur Sebagai Pupuk Tanaman dan Cara MengaplikasikannyaBanyak petani dan penggemar tanaman organik beralih ke garam dapur sebagai pupuk tanaman.
Baca lebih lajut »

Pemerintah Kaji Asuransi Petani TembakauPemerintah Kaji Asuransi Petani TembakauAsuransi bagi petani tembakau dinilai relevan lantaran sejauh ini belum ada proteksi yang dimiliki oleh petani
Baca lebih lajut »

Gelapkan Uang Perusahaan Rp76,8 Juta, Sales PT SMS Wonogiri Dicokok PolisiGelapkan Uang Perusahaan Rp76,8 Juta, Sales PT SMS Wonogiri Dicokok PolisiSales PT Sari Melati Sejahtera (SMS) Sukoharjo cabang Wonogiri di Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, THO, 35, ditangkap Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Wonogiri, Kamis (8/12/2022).
Baca lebih lajut »

Pulang Merantau, Warga Selogiri Wonogiri Ini Justru Sukses Buka Warung HikPulang Merantau, Warga Selogiri Wonogiri Ini Justru Sukses Buka Warung HikSupriyanto, 48, warga Pare, Kecamatan Selogiri sukses membuka warung hidangan istimewa kampung (HIK) di pinggir jalan lingkar kota (JLK), tepatnya di ruas Desa Pare, Kecamatan Selogiri.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-23 13:15:58