Kepala Batu di Sekolah Suku
BERDIRI di depan 12 anak Suku Dayak Punan, Sri Tiawati membagikan buku dan alat tulis pada akhir 2014. Mengajar di Kampung Semeriot, Desa Ujang, Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, perempuan itu mencoba memberikan pelajaran layaknya di sekolah formal dengan berdiri di depan mereka. Namun dia sadar, anak-anak itu tidak menyukainya. “Kehadiran saya dan peralatan belajar dibenci anak-anak,” kata Sri mengenang peristiwa itu pada Selasa, 21 April lalu.
Ia lalu teringat alasannya mendirikan sekolah di kampung Punan. Sesungguhnya, Sri juga keturunan suku Punan, meskipun ia sempat malu mengakuinya. Sebelum ia datang ke Semeriot, suku Punan selalu menjadi bahan olok-olok karena dianggap bodoh dan jorok. Mereka pun tak tersentuh oleh pendidikan. Menurut Sri, suku Punan juga tidak mengenal uang dan sering ditipu ketika menjual hasil perkebunan atau berbelanja barang.
Sofie Anggraini, teman Sri, mengaku pernah memberikan bantuan agar Sri mau mengobati penyakitnya itu. Namun Sri malah menggunakan duit itu untuk membeli buku dan alat tulis. “Dia kepala batu dan gigih memperjuangkan pendidikan anak-anak adat,” tuturnya. Menurut Sri, materi yang diajarkan Gading menjadi mata pelajaran khusus di SAPS. Mereka juga punya sejumlah mata pelajaran selain membaca, menulis, dan berhitung. Di antaranya bercocok tanam lokal dan meramu obat tradisional. Sofie Anggraini, sukarelawan yang mengajar di Semeriot pada 2016, menuturkan, berkat pendidikan yang Sri bentuk, banyak warga menjadi melek huruf dan tercerahkan. Penduduk pun tidak lagi mudah percaya kepada perusahaan yang berniat mengambil lahan mereka.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kisah-kisah Warga yang Masih Berupaya Mudik Meski Dilarang, Tak Jujur, 100 Orang Dipaksa Putar BalikAda warga yang tak jujur saat diperiksa polisi hingga ratusan orang diminta putar balik oleh petugas.
Baca lebih lajut »
Kisah Solfarina Membangun Gerakan untuk Melindungi Gajah RiauPertemuan Solfarina dengan Dita, gajah betina berkaki pincang, mengubah jalan hidupnya. Bersama Rimba Satwa, Solfarina menjadi tameng pelindung para gajah di hutan-hutan Sumatera.
Baca lebih lajut »
Kisah di Balik Kebakaran Rumah Sunter Agung, Sang Anak Tolak Selamatkan Diri demi Tolong IbunyaVeronica sempat ditarik oleh kakak laki-lakinya untuk keluar dari rumah. Namun, dia enggan mengikuti karena ingin tetap menolong ibunya.
Baca lebih lajut »
Kisah Suram Rustico Torrecampo, Orang Pertama yang KO PacquiaoRustico Torrecampo. Anda pernah mendengar nama ini? Orang-orang tidak tahu persis di mana Rustico Torrecampo berada. Sosok...
Baca lebih lajut »
Kisah Nabi Idris AS, Kreatif dan Giat BerdakwahKisah Nabi Idris masih relevan hingga saat ini dan layak diketahui sesuai ajaran Alquran, surat Maryam ayat 56-57. Apa hikmah kehidupan yang bisa pembaca CNNIndonesia teladani dari Nabi Idris? Baca selengkapnya dalam Kisah25Nabi berikut:
Baca lebih lajut »
Kisah Parma, Klub Bertabur Bintang yang BangkrutParma pernah jadi salah satu tim papan atas Liga Italia di era 1990-an dengan diperkuat para pemain bintang.
Baca lebih lajut »