Meski jauh dari sejahtera, seniman wayang ”wong” dan tari topeng di Cirebon ingin menjaga kisah Panji tetap terjaga.
Asiti menunjukkan kedok Panji di Sanggar Seni Purwagali di Suranenggala, Kabupaten Cirebon , Jawa Barat, Rabu . Kedok atau topeng Panji melambangkan kesucian, bersih, dan kejujuran.. Cerita yang telah hidup berabad-abad ini diyakini merupakan karya gubahan pujangga pada masa Kerajaan Majapahit. Kisahnya punya banyak versi dan tersebar di berbagai daerah hingga sejumlah negara tetangga..
Belasan tahun, sanggar yang juga jadi tempat tinggal Asiti itu tidak memadai. Rumah dua kamar yang ditempati Asiti tidak cukup untuk latihan.Anggota Sanggar Seni Purwagali bersantai di depan lokasi sanggar di Desa Suranenggala Lor, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu . Sanggar ini kerap membawakan kesenian wayangPara muridnya akhirnya berlatih menari di atas tanah seluas 20 meter persegi. Mereka memasang bambu sebagai tiang untuk terpal.
Meski panggilan pentas langka, mereka tetap berlatih. ”Saya belajar soal kehidupan di sanggar ini. Dulu, saya orangnya arogan. Kalau ada masalah dengan orang, saya labrak. Sekarang, saya lebih sabar,” kata Suherman.Pengunjung melihat koleksi topeng di Museum Topeng Cirebon, Balai Kota Cirebon, Jawa Barat, Senin . Museum yang mulai beroperasi awal pekan ini memiliki 132 koleksi topeng khas Cirebon, mulai dari topeng Banowati, Bima, Tumenggung, Panji, hingga Klana.
”Sosok Arjuna itu seorang pencinta, bukan ke satu orang saja, tetapi mencintai masyarakat, alam. Intinya, mencintai kehidupan,” ungkapnya. Menurut Darmahaji, meskipun kisah Panji yang dipentaskan oleh grupnya berbeda versi dengan daerah di Jawa, maknanya tetap ada kesamaan.
Cirebon Sanggar Seni Panji Kisah Panji Utama Panji Inu Kertapati Sekartaji Wayang Wong
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Naskah Bo' Sangaji Kai Dinobatkan Sebagai Ingatan Kolektif Nasional 2024Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) telah menetapkan naskah Bo’ Sangaji Kai sebagai Ingatan Kolektif Nasional (IKON) Tahun 2024. Penyerahan sertifikat kepada Museum Kebudayaan Samparaja Kota Bima, NTB dilakukan dalam acara seminar nasional.
Baca lebih lajut »
Perpusnas Tetapkan Naskah 'Bo’ Sangaji Kai' NTB Jadi Ingatan Kolektif Nasional 2024Penetapan naskah NTB sebagai Ikon menjadi salah satu target program pengarusutamaan naskah Nusantara yang tengah dijalankan Perpusnas.
Baca lebih lajut »
Perpusnas Tetapkan 'Kidung Bwana Winasa' Sebagai Ingatan Kolektif Nasional 2024Naskah Kidung Bwana Winasa ditulis dalam bentuk puisi tradisional macapat dan mencatat peristiwa-peristiwa penting seperti Perang Puputan Badung.
Baca lebih lajut »
Kota Balikpapan Raih Posisi Teratas dalam Pembangunan di KaltimKota Balikpapan meraih penghargaan sebagai kota terbanyak yang mendapat panji-panji keberhasilan pembangunan bagi Kabupaten dan Kota se-Kalimantan Timur dengan total 17 panji.
Baca lebih lajut »
Kisah Gus Miek Selalu Menang Judi sampai Bandar Gulung Tikar, Kisah Karomah WaliKisah yang sangat populer adalah tentang bagaimana Gus Miek berhasil menghancurkan sebuah tempat perjudian besar di Semarang yang dikenal dengan nama 'Niak'.
Baca lebih lajut »
Kisah Sunan Gunung Jati Taklukkan Pembuat Tuak Sakti, Kisah Karomah WaliMenyadari perilaku Ki Kuwu yang berlebihan dalam menyadap tuak, Sunan Gunung Jati menegurnya agar berhenti. Namun, teguran ini justru memicu kemarahan Ki Kuwu Sangkanurip.
Baca lebih lajut »