Ternyata Gus baha pernah menangis di sebuah bandara Jakarta, gara-gara bertemu tukang mancing, bagaimana kisahnya?
Ulama ahli tafsir KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha ternyata pernah menangis di salah satu bandara di Jakarta.
'Saya nangis, di bandara Jakarta, saya bertemu orang wajahnya hitam, jelas orang mlarat itu,' kata Gus Baha.Saat bertemu, orang tersebut mencium tangan Gus Baha, serta berkisah jika dirinya baru pulang dari Selandia baru, bekerja ikut kapal jadi tukang mancing ikan tuna. Kemungkinan bukan itu yang membuat Gus Baha menangis, bagaimanapun ia sering mendengar pelaut yang kerjanya lama baru mendarat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kisah Pria Didenda Hampir Rp 1 M Gara-gara Kirim Emoji JempolSeorang pengusaha di sektor pertanian bernama Chris Achter harus berurusan dengan hukum setelah mengirimkan emoji jempol saat chat.
Baca lebih lajut »
Kisah 2 Penghuni Neraka yang Masuk Surga Gara-Gara Husnudzon dan Sat-Set Perintah AllahGus Baha mengisahkan manusia penghuni neraka masuk surga karena husnudzon, dan yang sat-set perintah Allah juga masuk pula
Baca lebih lajut »
Mengenang Kisah Kelam Nurkiman, Pemain Persebaya Surabaya yang Kehilangan Penglihatan Gara-gara Ulah SuporterKisah sedih seorang pesepak bola yang harus menghadapi kehilangan penglihatan akibat ulah berbahaya sekelompok suporter.
Baca lebih lajut »
Orang Islam Pasti Masuk Surga Kata Gus Baha, Ini AlasannyaPengasuh Pondok Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA yang sekaligus Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menerangkan perihal umat Islam itu pasti menjadi ahli surga.
Baca lebih lajut »
Banyak Dicari, Ini Rumus Bahagia Dunia Akhirat ala Gus BahaBegini cara Gus Baha mencari kebahagiaan. Kuncinya adalah optimis.
Baca lebih lajut »
Menurut Gus Baha Ada yang Lebih Abadi daripada Surga, Apa Itu?Gus Baha mengatakan, banyak manusia terbuai dengan surga, namun lupa mengagungkan kalimat tauhid. Padahal lbeih abadi kalimat tauhid, begini penjelasannya.
Baca lebih lajut »