Penurunan harga komoditas pertambangan membuat pendapatan emiten tambang tertekan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja emiten tambang Badan Usaha Milik Negara mengalami penurunan pada kuartal I-2020. Adapun emiten yang telah mengeluarkan laporan keuangannya yaitu PT Timah Tbk dan PT Bukit Asam Tbk .
Adapun, pendapatan TINS mengalami kenaikan sebesar 5,2 persen pada kuartal I-2020, menjadi Rp4,3 triliun. Namun, beban pokok pendapatan tercatat naik pada kuartal I-2020 sebesar 34,9 persen menjadi Rp4,5 triliun. Untuk mengatasi itu, TINS berencana menurunkan biaya produksi. Perseroan memiliki rencana untuk terus melakukan efisiensi diantaranya dengan peremajaan alat-alat produksi. Selain itu perseroan juga memperhitungkan kebutuhan permintaan dan penawaran logam timah di pasar dunia.
TINS pun berencana melunasi hutang obligasi jangka pendek sebesar Rp600 miliar yang jatuh tempo pada akhir September 2020."Sudah kita siapkan sejumlah dana dalam rangka de-leveraging dengan melunasi kewajiban yang segera jatuh tempo di tahun ini," ujar Abdullah. Adapun laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun sebesar 20,5 persen atau hanya senilai Rp903,24 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya laba bersih PTBA mencapai Rp1,13 triliun.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Membidik Cuan Emiten Konsumer Berorientasi EksporRiset Ellen May Institute mengungkap berbagai emiten konsumer berorientasi ekspor mulai 'naik daun' pada masa pelonggaran lockdown di beberapa negara.
Baca lebih lajut »
Jaga Likuiditas, Emiten Batu Bara Kurangi Belanja ModalPenurunan harga batu bara dan perlambatan perekonomian akibat Covid-19 membuat emiten di sektor pertambangan batu bara mengurangi belanja modal.
Baca lebih lajut »
BPS: Ekonomi Indonesia Bakal Kontraksi di Kuartal Kedua |Republika OnlineSaat ini banyak indikator ekonomi Indonesia yang melambat.
Baca lebih lajut »
DPR Minta Program Pemerintah Realistis di Kuartal III dan IV |Republika OnlineTahun depan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di rentang 4,5-5,5 persen.
Baca lebih lajut »
Daya Beli Masyarakat Hilang Rp362 TriliunPada kuartal I 2020, perekonomian hanya tumbuh 2,97% dan diprediksi minus di kisaran 3% pada kuartal II.
Baca lebih lajut »
CAD Amerika Capai Level Terendah Selama Dua Tahun |Republika OnlineMeski turun di kuartal pertama, CAD AS diprediksi naik di kuartal dua tahun ini.
Baca lebih lajut »