Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, ketahanan ekonomi nasional diuji dengan guncangan dari unprecendented global crisis pandemi Covid-19 yang mulai merebak di Indonesia sejak awal tahun 2020.
Dalam rangka menaikkan kelas dan daya saing UMKM, Pemerintah melalui berbagai inisiatif dan kebijakan terus mendorong UMKM untuk mengadopsi teknologi digital agar mampu memasarkan produknya melalui media digital atauHingga Mei 2022, persentase UMKM on boarding telah mencapai 63,7 % dari total target digitalisasi UMKM sebanyak 30 juta atau telah mencapai 29,8% dari total jumlah UMKM.
Meskipun berbagai indikator perekonomian nasional telah menunjukan tren pemulihan yang cukup atraktif, namun pada tahun 2022 dunia dihadapkan pada tantangan multidimensi yang memiliki kompleksitas tinggi yakni The Perfect Storm atau 5C yakni Covid-19Krisis dan ketidakpastian global tersebut berdampak pada disrupsi rantai pasok global serta menyebabkan krisis pangan, energi, dan keuangan.
Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi pada Q2-2022 didukung dengan capaian tertinggi pada sisi produksi yang berasal dari lapangan usaha transportasi dan perdagangan yang meningkat 21,27% . Sedangkan pada sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada ekspor barang dan jasa yang meningkat hingga 19,74% dengan adanya peningkatan harga komoditas serta penguatan kapasitas output.