Kinerja figur caleg dari partai besar di Kabupaten Bogor, dinilai tidak maksimal. Ini buktinya
jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Pengamat dari lembaga Studi Visi Nusatara, Iyus Fitriadi mengatakan angka elektoral partai yang tinggi dibarengi oleh dukungan figur calon legislatif DPR RI.Caleg dari partai besar di Kabupaten Bogor, yakni Gerindra, Golkar, dan PDIP menempati posisi tidak moncer.
Baca Juga:Dari hasil survei Studi Visi Nusatara, elektabilitas Tommy Kurniawan sebesar 5,2%, Primus Yustisio 4,96%, Fadly Dzon 1,75%, Apriyadi Malik 1,25%, Mulyadi 1,17%. Sementara itu, Anton Suprapto sebesar 1,08%, Ravindra Airlangga 1,04%, Adian Napitupulu 0,83%, Jora Nilam 0,75%, Elly Yasin 0,67%, dan lainnya 12,63%.Baca Juga:Hasil survei caleg DPR RI dapil V Jawa Barat itu dilakukan dengan metode multistage random sampling dan MEO 2,5% dengan jumlah responden sebanyak 2.400.
Nama Fadly Dzon, Ravindra Airlangga, dan Adian Napitupulu yang mendapat angka kisaran satu persenan ini menandakan figur tersebut tidak atau belum bekerja maksimal.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
53.105 Warga di 33 Desa Kabupaten Bogor Jadi Korban KekeringanBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sebanyak 53.105 jiwa dari 16.526 kepala keluarga jadi korban kekeringan dan krisis air bersih.
Baca lebih lajut »
Pesta Rakyat Ganjar Pranowo Hadir di Bogor, Bertabur Artis Papan AtasPesta Rakyat Ganjar Pranowo kembali meraih kesuksesan besar di Kabupaten Bogor pada Minggu (13/8).
Baca lebih lajut »
Rafif Muhammad: Saya Siap Menjawab Kekhawatiran Gus MuhaiminCaleg PKB Rafif Muhammad Rizqullah siap menjawab kekhawatiran Gus Muhaimin soal tingginya biaya politik caleg di DKI Jakarta
Baca lebih lajut »
Cak Imin Sebut Ongkos Politik Caleg Rp 40 Miliar, Pakar: Refleksi Demokrasi Berbiaya Tinggi - Suara.comPengeluaran itu, lanjut dia, umumya berupa pembelian alat peraga kampanye, honor untuk tim sukses, bantuan sosial, hingga praktik politik uang.
Baca lebih lajut »