Kinerja asuransi syariah tercatat mengalami pertumbuhan yang terlihat dari total aset yang mencapai Rp45,02 triliun pada Desember 2022.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA – Industri asuransi syariah memiliki potensi besar untuk tumbuh seiring dengan kinerja asuransi syariah yang terus bergerak positif sepanjang 2022.
Di samping itu, berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri , jumlah penduduk muslim di Indonesia sebanyak 237,53 juta jiwa per 31 Desember 2021. “Kami melihat ini menjadi salah satu faktor yang akan membantu pertumbuhan asuransi syariah,” ujar Erwin kepada Bisnis baru-baru ini. Chief Financial Officer Prudential Syariah Paul Setio Kartono menuturkan bahwa apabila pendapatan per kapita Indonesia mampu mencapai US$5.000, maka kebutuhan akan asuransi dapat naik menjadi kebutuhan sekunder. Adapun, saat ini, Paul menyampaikan bahwa asuransi masih berada di urutan ketiga atau tersier.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Marak Kasus Gagal Bayar, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis AsuransiDengan Program Penjaminan Polis Asuransi tersebut, diharapkan dapat memperbaiki imej dari industri asuransi dalam negeri.
Baca lebih lajut »
Bank CIMB Niaga Syariah Cetak Laba Rp1,51 Triliun Sepanjang 2022Laba CIMB Niaga Syariah sepanjang 2022 tertekan oleh kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairnet).
Baca lebih lajut »
Pembiayaan dan DPK Positif, Laba CIMB Niaga Tumbuh 26,7 Persen |Republika OnlineCIMB Niaga membukukan kinerja cemerlang sepanjang 2022.
Baca lebih lajut »
Kinerja Perseroan Moncer, Setoran Pajak TINS Capai Rp 1,51 Triliun Tahun 2022 |Republika OnlineSetoran pajak PT Timah naik 95 persen di 2022 dibandingkan sebelumnya Rp 776 miliar
Baca lebih lajut »
Intip Kiat-Kiat Perbankan Dongkrak Inklusi Keuangan Syariah RIBCA Syariah, Bank Syariah Indonesia, hingga Maybank Indonesia Syariah menggenjot inklusi dan literasi keuangan melalui sejumlah cara.
Baca lebih lajut »
Peroleh Pernyataan Efektif dari OJK, Pertamina Geohermal Energy Siap IPO Rp9,78 THingga 2022, kapasitas terpasang energi panas bumi di Indonesia mencapai 2.347,63 MW (proyeksi Kementerian ESDM
Baca lebih lajut »