Pengamat dan aktivis lingkungan mengkritik penanganan pemerintah terhadap pagar laut, menilai denda saja tidak cukup. Diperlukan penangkapan dalang di balik pagar laut dan penertiban sertifikat hak guna bangunan (HGB) dan sertifikat hak milik (SHM) di kawasan tersebut.
Kholid meminta pemerintah untuk tidak hanya menangkap antek-antek terkait pagar laut . Ia menekankan bahwa permasalahan ini tidak akan selesai hanya dengan pencabutan pagar dan penangkapan beberapa orang. Kholid menegaskan perlunya penangkapan semua dalang di balik pagar laut , hingga penertiban sertifikat hak guna bangunan ( HGB ) dan sertifikat hak milik ( SHM ) di kawasan tersebut.
Secretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Sekjen) Susan Herawati juga berpendapat bahwa pemerintah tidak cukup hanya menerapkan sanksi administratif berupa denda. Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (Menkes KKP) Sakti Wahyu Trenggono berencana memberikan denda kepada pemilik pagar laut sebesar Rp18 juta per kilometer. Namun, menurut Susan, sanksi administratif tidak dapat mengembalikan ekosistem yang telah rusak akibat ulah perusak lingkungan.Susan menegaskan bahwa denda, sebesar apapun, tidak akan dapat mengembalikan ekosistem pesisir yang rusak. Ia melihat pola yang sama terjadi di berbagai kawasan pesisir: pembangunan dilakukan terlebih dahulu, baru kemudian muncul permintaan maaf dan sanksi administratif. Menurut Susan, pemerintah seharusnya fokus pada pencegahan dan memperketat pemberian izin, daripada hanya menjatuhkan sanksi setelah kerusakan terjadi. Ia menekankan pentingnya menjaga kelestarian laut dengan tidak sembarangan menerbitkan izin untuk proyek-proyek yang berpotensi merusak ekosistem pesisir
PAGAR LAUT HGB SHM DALANG SANKSI ADMINISTRATIF
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Gus Iqdam Kholid dan Kontroversi Gaya HidupnyaGus Muhammad Iqdam Kholid menjadi sorotan publik setelah rekamannya menggunakan Lamborghini untuk menghadiri pengajian menjadi viral. Dalam rekaman tersebut, ia terlihat mengenakan sarung dan kemeja lengan panjang dengan peci hitam. Gus Iqdam menyampaikan bahwa ia tidak ambil pusing terhadap hujatan publik dan menganggap orang yang paham agama tidak akan menghujatnya. Ia juga membantah kritikan mengenai kesederhanaan ulama dengan alasan jarak tempuh yang jauh.
Baca lebih lajut »
Kholid: Proyek PIK 2 PSN Zalim, Susi Pudjiastuti DisandingkanKholid, seorang nelayan yang berani menyuarakan pendapatnya, menyebut proyek PIK 2 PSN sebagai sesuatu yang zalim. Pernyataannya yang tegas dan viral ini bahkan membawa nama mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, yang kemudian disandingkan dengan Kholid oleh banyak orang.
Baca lebih lajut »
Beda Cara Jawab, Public Speaking Gibran Dibandingkan dengan Kholid Nelayan Banten: Malu sama Rakyat..Banyak netizen yang kemudian membandingkan public speaking keduanya.
Baca lebih lajut »
5 Tips Jitu Asah Public Speaking, Berkaca dari Wapres Gibran yang Dibanding-bandingkan dengan Kholid NelayanPublic speaking Wapres Gibran Rakabuming kini dibanding-bandingkan dengan seorang nelayan bernama Kholid.
Baca lebih lajut »
Kholid Nelayan Tangerang Disambut Bak Pahlawan: Bukan DPR atau Wakil PresidenMomen sambutan hangat diberikan kepada Kholid Miqtar, seorang nelayan Tangeran yang disorot atas responsnya mengenai pagar laut misterius.
Baca lebih lajut »
Nelayan Banten Kholid Miqdar Viral Usai Beri Ucapan Tepat di ILCSebuah video saat Kholid Miqdar, seorang nelayan dari Banten, disambut dan dielu-elukan warga karena pendapatnya tentang pagar laut misterius di Tangerang menjadi viral. Netizen memuji keberanian dan kecerdasannya dalam menyampaikan argumennya, yang dianggap lebih logis dan tajam dibandingkan dengan jawaban seorang pejabat.
Baca lebih lajut »