Ketua Mahkamah Agung Sunarto diketahui memiliki kebiasaan untuk berbaur dengan penumpang pesawat di ruang tunggu bandara, tanpa pengawalan khusus. Beliau duduk dan berjalan bersama istrinya seperti penumpang biasa, hal ini telah terdokumentasi oleh beberapa orang, termasuk Bayu Dwi Anggono, Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember, dan Ahmad Syafiq, Ketua Pengadilan Negeri Pati. Kebiasaan ini telah dijalani Sunarto sejak masih menjabat sebagai Ketua Badan Pengawas MA hingga saat ini.
Jangan kaget bila pada suatu ketika Anda akan berjumpa dengan Ketua Mahkamah Agung Sunarto di ruang tunggu bandara tanpa rombongan ajudan dan pengawal yang siap siaga mengamankan dan melayani kebutuhannya. Bukan satu atau dua orang saja yang sempat kaget ketika mendapati lelaki kelahiran Sumenep, Madura, Jawa Timur, itu duduk di ruang tunggu ataupun berjalan berdua dengan istrinya. Berbaur dengan para penumpang pesawat lain.
Syafiq yang pernah menjadi anggota Badan Pengawas menjadi saksi hidup keseharian Sunarto ketika itu. Syafiq terakhir kali mendampingi Sunarto saat berkegiatan di Surakarta, Jawa Tengah. Di sela-sela acara, Sunarto meminta diantar untuk mengunjungi mantan Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Soeparno. Soeparno merupakan hakim pembimbing Sunarto sewaktu masih menjadi calon hakim di PN Surabaya.
”Itu, kan, hal biasa saja, bagian dari kesopanan kan jemput tamu di Bandara. Beliau tidak menghendaki. Bahkan mengatakan, ’Jangan Pak Bayu. Ketua-ketua pengadilan negeri saja enggak boleh tahu saya mendarat jam berapa di Juanda. Jadi, informasi soal mendarat jam berapa itu saja enggak ada yang tahu’,” kata Guru Besar Hukum Tata Negara tersebut menirukan ucapan Sunarto.
Menurut dia, pembenahan harus dimulai dari hal-hal yang kecil dan juga mulai dari diri sendiri. Pimpinan MA dan pimpinan badan peradilan di seluruh Indonesia harus memulainya. ”Yang kecil-kecil kita benahi. Tidak mungkin kita mulai dari yang besar kalau yang kecil tidak mampu kita selesaikan,” ujarnya.
Tak hanya pejabat di lingkungan MA, Sunarto juga mengumpulkan seluruh ketua Pengadilan Tinggi dan Ketua PN. Ia meminta agar para pemimpin pengadilan meniadakan segala macam pungutan. Salah satu contoh pungutan yang selama ini terjadi di lingkungan pengadilan adalah biaya pelantikan bagi hakim yang hendak menjadi ketua atau wakil ketua pengadilan. Biaya tersebut sebenarnya untuk makan-makan selama acara, hanya saja terkadang jumlahnya fantastis dan pertanggungjawabannya kurang jelas.
Ketua Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi Komisi Yudisial Joko Sasmito mengatakan, hal tersebut merupakan teladan yang baik dari pimpinan tertinggi pengadilan. Ia yakin para hakim dan kepala-kepala pengadilan di daerah akan senang dengan kebiasaan ketua MA itu. Sebab, selama ini apabila ada kunjungan dari pimpinan MA ke daerah, kepala pengadilan yang dikunjungi harus mempersiapkan berbagai hal, seperti mobil kunjungan dan protokoler lainnya.
”Tidak hanya jangka pendek, hanya menyelesaikan sebagai Ketua MA lima tahun atau sekarang, tapi punya proyeksi bahwa dunia hukum kita ke depan tidak bisa lepas dari mahasiswa ini sehingga beliau perlu hadir langsung untuk memotivasi sekaligus berbagi cerita tentang pentingnya integritas,” kata Bayu.
Jangan kaget bila pada suatu ketika Anda akan berjumpa dengan Ketua Mahkamah Agung Sunarto di ruang tunggu bandara tanpa rombongan ajudan dan pengawal yang siap siaga mengamankan dan melayani kebutuhannya. Bukan satu atau dua orang saja yang sempat kaget ketika mendapati lelaki kelahiran Sumenep, Madura, Jawa Timur, itu duduk di ruang tunggu ataupun berjalan berdua dengan istrinya. Berbaur dengan para penumpang pesawat lain.
Syafiq yang pernah menjadi anggota Badan Pengawas menjadi saksi hidup keseharian Sunarto ketika itu. Syafiq terakhir kali mendampingi Sunarto saat berkegiatan di Surakarta, Jawa Tengah. Di sela-sela acara, Sunarto meminta diantar untuk mengunjungi mantan Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Soeparno. Soeparno merupakan hakim pembimbing Sunarto sewaktu masih menjadi calon hakim di PN Surabaya.
”Itu, kan, hal biasa saja, bagian dari kesopanan kan jemput tamu di Bandara. Beliau tidak menghendaki. Bahkan mengatakan, ’Jangan Pak Bayu. Ketua-ketua pengadilan negeri saja enggak boleh tahu saya mendarat jam berapa di Juanda. Jadi, informasi soal mendarat jam berapa itu saja enggak ada yang tahu’,” kata Guru Besar Hukum Tata Negara tersebut menirukan ucapan Sunarto.
Menurut dia, pembenahan harus dimulai dari hal-hal yang kecil dan juga mulai dari diri sendiri. Pimpinan MA dan pimpinan badan peradilan di seluruh Indonesia harus memulainya. ”Yang kecil-kecil kita benahi. Tidak mungkin kita mulai dari yang besar kalau yang kecil tidak mampu kita selesaikan,” ujarnya.
Tak hanya pejabat di lingkungan MA, Sunarto juga mengumpulkan seluruh ketua Pengadilan Tinggi dan Ketua PN. Ia meminta agar para pemimpin pengadilan meniadakan segala macam pungutan. Salah satu contoh pungutan yang selama ini terjadi di lingkungan pengadilan adalah biaya pelantikan bagi hakim yang hendak menjadi ketua atau wakil ketua pengadilan. Biaya tersebut sebenarnya untuk makan-makan selama acara, hanya saja terkadang jumlahnya fantastis dan pertanggungjawabannya kurang jelas.
Ketua Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi Komisi Yudisial Joko Sasmito mengatakan, hal tersebut merupakan teladan yang baik dari pimpinan tertinggi pengadilan. Ia yakin para hakim dan kepala-kepala pengadilan di daerah akan senang dengan kebiasaan ketua MA itu. Sebab, selama ini apabila ada kunjungan dari pimpinan MA ke daerah, kepala pengadilan yang dikunjungi harus mempersiapkan berbagai hal, seperti mobil kunjungan dan protokoler lainnya.
SUNARTO MA BANDARA KEBIASAAN HUMOR
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ketua MA ajak semua pihak bersatu ciptakan lingkungan bebas korupsiKetua Mahkamah Agung (MA) Sunarto mengajak semua pihak untuk bersatu menciptakan lingkungan yang bebas dari korupsi.Sunarto menyampaikan pernyataan tersebut ...
Baca lebih lajut »
Ketua KPUD dan Ketua Bawaslu Kabupaten Bungo Dilaporkan ke DKPP, Ini PenyebabnyaYang dilaporkan Ketua KPUD Kabupaten Bungo Armidis dan anggota KPUD Sri Hartati, sementara satu lainnya adalah Ketua Bawaslu Kabupaten Bungo, Ahmadi.
Baca lebih lajut »
Awas Kehabisan! Bos Citilink Bocorkan Rute Favorit Jelang NataruKemenhub memproyeksikan jumlah penumpang di Nataru 2024/2025 mencapai 3.912.224 penumpang.
Baca lebih lajut »
Resmi Dilantik Prabowo: Setyo Budiyanto jadi Ketua KPK Baru, Gusrizal Ketua DewasPresiden Prabowo Subianto melantik Pimpinan dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029 siang ini.
Baca lebih lajut »
PPP Menunggu Petunjuk Plt Ketua Umum untuk Calon Ketua UmumDPW PPP se-Indonesia masih menunggu petunjuk Plt Ketua Umum Muhamad Mardiono untuk calon ketua umum partai. Saat Mukernas II PPP, seluruh DPW sepakat menunggu arahan Plt Ketua Umum.
Baca lebih lajut »
Pramugari Kampi Penumpang di PesawatViral Video Pramugaraimaki Penumpang, Kejadian Berawal dari Ketidaknyamanan Penumpang yang Ingin ke Toilet
Baca lebih lajut »