Sejumlah perempuan Arab Saudi saat ini mulai memilih mengenakan pakaian yang, jika mereka kenakan beberapa tahun lalu, bisa membuat mereka bermasalah dengan polisi moral.
Liputan6.com, Riyadh - Suatu pagi pada Mei 2019 di Riyadh; Manahel Otaibi yang baru saja kembali ke Arab Saudi setelah menyelesaikan studinya di China, berpakaian untuk pergi ke gym.
Sebagai gantinya, mereka memilih alternatif lain bernada 'konservatif-kreatif-kekinian': seperti baju parasut sporty, jubah dengan potongan modern-bernuansa-bisnis, dan bahkan kimono --Donna Abdulaziz melaporkan untuk the Wall Street Journal, disadur pada Minggu . Tetapi beberapa perempuan Saudi mengatakan mereka merasakan norma budaya berubah, sejak Putra Mahkota dan pemimpin de facto Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bergerak untuk membuka masyarakat konservatif ini ke dunia luar dan secara umum menjadikannya 'sedikit' lebih liberal ketimbang Saudi beberapa dekade silam.
"Keputusan sepenuhnya menjadi tanggung jawab perempuan untuk memutuskan jenis pakaian sopan dan terhormat apa yang ia pilih untuk dipakai," lanjut sang putra mahkota Arab Saudi. Dia telah merasa nyaman dalam melanggar adat-istiadat Arab tersebut dan mengenakan mantel musim gugur kuning selutut dengan celah di samping ketika dia ber-skateboard untuk pergi bekerja.
"Sekarang, tidak ada lagi yang melihat -mu," kata Nahas. Dia belum membeli abaya dalam beberapa tahun, lebih suka cardigan panjang atau kimono dari merek Eropa seperti Zara atau Topshop. 3 dari 5 halamanTradisi Impor Sejak Kesultanan Ottoman, Kini Berubah...Perempuan Saudi telah mengenakan abaya sejak sebelum kerajaan itu disatukan pada 1932, sebuah tradisi yang diimpor dari Turki pada masa pemerintahan Kekaisaran Ottoman.
Hampir segera, perempuan menjadi lebih nyaman mengenakan jilbab mereka dengan longgar atau tidak sama sekali, sementara yang lain mulai bereksperimen dengan jaket, kimono dan abaya yang menunjukkan pergelangan kaki dan betis.Abaya tradisional tetap menjadi pilar norma budaya bagi perempuan.
4 dari 5 halamanPersekusi Masih AdaDefinisi kesopanan publik tetap terbuka untuk interpretasi pribadi otoritas lokal. Beberapa menerapkan secara longgar, namun yang ketat, masih ada.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Arab Saudi perbolehkan perempuan dan pria asing dalam satu kamar hotelArab Saudi memperbolehkan perempuan dan pria asing yang tidak menunjukkan adanya ikatan untuk menyewa kamar hotel bersama, setelah kerajaan Muslim konservatif ...
Baca lebih lajut »
Arab Saudi Bebaskan Pasangan Asing Bukan Muhrim Tidur SekamarKabar baik bagi warga asing yang ingin berwisata dengan pasangan ke Arab Saudi. Kini mereka tidak perlu lagi menunjukkan bukti ikatan pernikahan untuk dapat menginap satu kamar di hotel. ArabSaudi
Baca lebih lajut »
Arab Saudi Perbolehkan Pria dan Wanita Asing Sekamar HotelPerempuan, termasuk warga Saudi, juga diizinkan menyewa kamar sendiri.
Baca lebih lajut »
Pasangan Bukan Suami Istri Kini Bisa Check-in di Hotel Arab SaudiKebijakan ini diambil seiring dengan keputusan kerajaan Muslim konservartif itu meluncurkan rezim visa turis baru untuk...
Baca lebih lajut »
Pasangan turis asing yang belum menikah diperbolehkan menyewa kamar hotel di Arab SaudiSebelumnya, pasangan harus memiliki bukti bahwa mereka sudah menikah sebelum menginap di hotel.
Baca lebih lajut »