Ketangguhan Prajurit Kopassus TNI Ajudan Menko Luhut, Sedikit tapi Mematikan
"Kalau di luar negeri itu memang full kita. Dari bangun tidur sampai tidur lagi, kemudian kegiatan apa kan. Tapi kan pasti ada orang kantor sih, tapi kita benar-benar yang menjadi ya semua yang beliau butuhkan kita harus wadahin," paparnya.
"Tapi kan beliau itu kan orangnya tidak susah, jadi bukan ribet. Kalau di luar negeri juga enggak yang dilayani, enggak. Beliau simpel saja, seperti biasa saja," tambahnya.Walaupun santai, yang terpenting kegiatan dan kebutuhan lainnya terpenuhi. Seperti agenda kerja, kamar , baju, sepatu hingga jam sarapan saat melakukan tugas di luar negeri. Didik kembali menegaskan, bagi Menko Luhut pengawal hanya satu pun sudah cukup. Kecil tapi berkualitas.
"Yang penting kegiatan saya siap, kamu tahu saya di mana, harus ke mana, jam berapa, pakaian saya siap. Beliau oke dan kita sudah tahu polanya. Oh saya datang saya siapin kamar, baju kemudian sepatu dan sebagainya. Kemudian diingatkan pagi jam berapa 'bapak izin besok jam segini sarapan. Sarapannya di bawah' dan sebagainya. Beliau sudah lancar gitu, kita sudah biasa,"
"Enggak terlalu ribet lah, beliau sangat simpel tidak ribet sama sekali. Pengawal juga satu cukup, bagi beliau Kopassus kan kecil tapi berkualitas. Jangan banyak-banyak orang tapi cuma ribut-ribut saja," paparnya.Ajudan Menko Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan sosok sang menteri. Menurut Menko Luhut yang juga sama-sama seorang prajurit Kopassus, sedikit tapi mematikan dibanding banyak namun hanya bisa ribut.