Dokter ingatkan agar ibu menyusui menghilangkan segala rasa khawatir, panik, serta pikiran-pikiran negatif selama menyusui.
CANTIKA.COM, Jakarta - Pengetahuan ibu tentang ASI dan menyusui menjadi kunci sukses untuk menyusui. Namun faktor lainnya yang juga memegang peranan penting dalam menyukseskan pemberian ASI eksklusif adalah kepercayaan diri ibu. Banyak ibu baru yang kerap bertanya-tanya, “Cukupkah ASI saya? Kalau cukup, kenapa bayi saya menangis terus?” Bahkan banyak ibu yang mengeluhkan sakitnya puting payudara yang lecet akibat proses adaptasi menyusui.
Hal-hal ini dapat menurunkan kepercayaan diri ibu. Padahal, kuantitas dan kualitas ASI sangat dipengaruhi oleh kesehatan fisik dan mental ibu. Dokter spesialis anak dan konselor laktasi RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, Fransiska Farah mengatakan, bu menyusui itu harus selalu memiliki pemikiran dan afirmasi yang positif, artinya harus selalu bahagia.
“Kebahagiaan itu akan memicu keluarnya hormon oksitosin yang melancarkan ASI. Kondisi Anda yang tenang, relaks, dan sabar, sangat disukai bayi saat ia ingin menyusu. Jadi, inilah kunci utama menyusui. Asal tahu saja, bayi bisa merasakan hal ini, lho,” ujarnya dalam keterangan resmi. Dia juga mengingatkan untuk menghilangkan segala rasa khawatir, panik, serta pikiran-pikiran negatif selama menyusui.
Fransiska Farah mengatakan konsep ASI seperti supply and demand. Begitu payudara kosong, ASI akan segera mengisinya lagi. “Maka itu, penting memastikan pengosongan payudara dilakukan sesering mungkin. Semakin sering disusui, maka ASI akan semakin terus diproduksi,” katanya. Namun sebaliknya, semakin jarang dan semakin panjang interval waktu antara menyusui ke menyusui berikutnya, maka akan menyebabkan waktu pengisian ASI akan semakin lambat dan volume ASI berkurang. ASI akan terproduksi dengan baik, jika pengosongan ASI di payudara juga baik. Pengosongan baik dapat terpenuhi jika bayi bisa melekat atau menghisap dengan baik di payudara. “Posisi dan pelekatan bayi ke payudara menjadi kunci dasar kesuksesan menyusui dan produksi ASI,” lanjut Fransiska Farah.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ibu Menyusui Perlu Kepercayaan Diri dan Afirmasi PositifKualitas dan kuantitas ASI dipengaruhi fisik dan mental ibu
Baca lebih lajut »
Muguruza kagumi mental dan fisik Rafael NadalPetenis putri Spanyol Garbine Muguruza dalam wawancara dengan Las Provincias mengaku mengagumi ketahanan fisik dan mental rekan senegaranya Rafael ...
Baca lebih lajut »
Menu Latihan Paskibraka Bertambah, Fisik Anggotanya pun Semakin OkeAnggota Paskibraka putri mencoba jadi pembawa baki, dan putra jadi tim pengibar
Baca lebih lajut »
30 Penyandang Disabilitas Fisik Ikuti Persiapan OPP di MakassarBalai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) Wirajaya Makassar kembali melakukan persiapan untuk pelaksanaan Orientasi Pengenalan Program.
Baca lebih lajut »
Lihat Kondisi Perubahan Fisik Agung Hercules saat Sehat, Sakit, hingga Meninggal Dunia - Tribun WowLihat perubahan fisik Agung Hercules saat masih bertubuh kekar dan saat sakit kanker otak hingga akhirnya meninggal dunia.
Baca lebih lajut »
Joe Jonas dan Sophie Turner Kunjungi Terapis Setelah Kematian AnjingnyaKehilangan hewan peliharaan bisa menjadi pengalaman yang sangat menyedihkan dan menolak mengatasi kesedihan tersebut secara negatif dapat memengaruhi kesehatan fisik dan psikologis. JoeJonas via detikHealth
Baca lebih lajut »