Artikel ini membahas tentang kesalahan bahasa yang sering terjadi karena hal-hal kecil yang luput dari pengamatan. Selain itu, artikel ini juga menjelaskan tentang derivasi balik, yaitu pembentukan kata berdasarkan pola-pola yang ada tanpa memperhatikan unsur-unsurnya.
Dalam rubrik ini sudah berulang kali dinyatakan bahwa kesalahan berbahasa kerap terjadi karena hal yang kecil-kecil, yang luput dari pengamatan. Namun, jika kesalahan yang kecil-kecil itu dibiarkan, efeknya bisa gawat juga. Kalimat yang kita buat, misalnya, menjadi tidak jelas. Informasi yang ingin kita sampaikan tidak dapat diterima dengan tepat oleh si pembaca atau pendengar. Kalimat yang disusun dari menyepelekan hal yang kecil-kecil itu menjadi tidak sempurna sebagai sebuah kalimat.
Ujung-ujungnya jadi tidak logis, tidak ada nalarnya. Hal-hal yang sepele itu bisa berwujud kata yang digunakan tidak tepat bentuknya, kata yang dipilih tidak sesuai dengan bangun kalimatnya, hingga kata yang dipilih tidak sesuai peruntukannya.Zona hijau atau daerah tanpa kasus Covid-19 di Maluku yang semula satu kabupaten telah bertambah menjadi tiga kabupaten. Ketiga daerah itu, yakni Kabupaten Buru Selatan, Maluku Barat Daya, dan Kepulauan Tanimbar. diartikan sebagai ’penghubung di antara dua penggal kalimat yang menegaskan perincian atau penjelasan atas penggal yang pertama’. Contoh:Meski sama-sama kata penghubung, tampak jelas penggunaannya berbeda. Pada kalimat di atas,Zona hijau atau daerah tanpa kasus Covid-19 di Maluku yang semula satu kabupaten telah bertambah menjadi tiga kabupaten. Ketiga daerah itu ialah Kabupaten Buru Selatan, Maluku Barat Daya, dan Kepulauan Tanimbar.Ketiga daerah itu sudah masuk zona hijau atau daerah tanpa kasus Covid-19 di Maluku, yakni Kabupaten Buru Selatan, Maluku Barat Daya, dan Kepulauan Tanimbaryang dianggap sebagai kata baku menurut KBBI, berarti (1) tidak mengaku; tidak mengiakan; (2) tidak setia; tidak menepati (janji); menolak; menyangkal. Maka, jika mendapat imbuhanGejala bahasa ini oleh linguis Harimurti Kridalaksana disebut sebagai derivasi balik. Derivasi balik didefinisikan sebagai pembentukan kata berdasarkan pola-pola yang ada, tanpa mengenal atau mempertimbangkan unsur-unsurny
BAHASA KESALAHAN BAHASA DERIVASI BALIK PEMBANGUNAN KATA PENGENALAN KBBI
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Hari Bahasa Arab Sedunia: Menyaksikan Pengaruh Bahasa Arab di IndonesiaPeringatan Hari Bahasa Arab Sedunia setiap 18 Desember mengingatkan kita akan pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa resmi PBB. Teks ini membahas sejarah, peran, dan pengaruh bahasa Arab terhadap bahasa Indonesia.
Baca lebih lajut »
Kesalahan Bahasa Apa Saja yang Kerap Berulang? (5)Harap waspada saat menggunakan kata-kata berimbuhan ”me-i” dan ”me-kan”. Salah pilih bisa salah makna.
Baca lebih lajut »
Pembagian Kata dalam Bahasa Arab, Panduan Lengkap Memahami Tata Bahasa Al-QuranPengertian, dan pembagian kata dalam Bahasa Arab
Baca lebih lajut »
Tak Bisa Bahasa Spanyol Pria Ini Malah Juara TTS Bahasa Spanyol, Kok Bisa?Kemampuannya bikin penasaran.
Baca lebih lajut »
Badan Bahasa libatkan komunitas untuk lestarikan bahasa daerahKepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) E. Aminudin Aziz mengatakan bahwa ...
Baca lebih lajut »
Ini Bahasa Penduduk Surga, Benarkah Bahasa Arab?Penduduk surga digambarkan dalam Al-Qur'an sebagai orang-orang yang sibuk. Apakah penduduk surga saling berkomunikasi dengan bahasa tertentu?
Baca lebih lajut »