Belasan warga di Cianjur mengalami sesak napas akibat keracunan gas klorin dari bak penampungan milik Perumdam Tirta Mukti.
, membuat belasan warga Kampung Ciajag III, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami sesak napas, tenggorokan kering dan mata berair, Senin .
“Saya tidak sempat menjauh untuk menghindari udara yang terkontaminasi gas bocor itu. Yang kena ternyata bukan saya saja, yang juga banyak,” ujar dia.Hal tersebut dibenarkan oleh Sugilar, Ketua RW 005, saat itu dirinya melihat warga tiba-tiba berhamburan lari ke luar rumah karena mencium bau menyengat.
Sugilar menjelaskan, dari laporan yang diterimanya ada sekitar 17 warga yang dilarikan ke rumah sakit pasca-insiden tersebut.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Diduga keracunan, 8 warga dibawa ke RSUD CianjurSebanyak delapan warga dibawa ke RSUD Cianjur, Jawa Barat diduga keracunan akibat meledaknya tabung kaporit di bak penampungan air milik Perumdam ...
Baca lebih lajut »
Gas Air Mata Pecah di Atma Jaya, Evakuasi Korban TergangguPolisi menembakkan gas air mata di depan Universitas Atma Jaya, Senin (30/9) malam. Penanganan medis bagi peserta aksi di kampus tersebut pun terganggu.
Baca lebih lajut »
Berita Duka: Bocah Obesitas di Karawang Meninggal DuniaBerita duka: Setia, si bocah obesitas warga Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, meninggal dunia setelah mengalami sesak napas. BeritaDuka
Baca lebih lajut »
Ratusan Kios di Pasar Kalijati Ludes TerbakarSeorang petugas damkar harus dilarikan ke puskesmas karena alami sesak napas.
Baca lebih lajut »
Seorang pelajar menjadi korban pembacokan berandalan bermotorAdam Fadilah (15) seorang pelajar warga Kampung Bayubud, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat, menjadi korban pembacokan berandalan bermotor ...
Baca lebih lajut »
Jalan Poros di Kutai Kertanegara LongsorEmpat rumah warga menjadi korban dari jalan poros longsor di Kutai Kertanegara.
Baca lebih lajut »