'Kami ingin kesetaraan hak, kami ingin ada perempuan di pemerintahan,' teriak puluhan perempuan yang berunjuk rasa di jalanan Kabul pada Rabu kemarin. Mereka lalu distop, dicambuk, dan dipukuli dengan tongkat yang mengeluarkan sengatan listrik.
Jia sudah menikah dan memiliki empat anak, termasuk seorang bayi yang baru lahir. Ia berkata keluarganya justru mendorongnya untuk protes.
"Kami tahu Taliban akan menemukan kami dan mungkin menyasar kami. Tapi kami tidak punya pilihan. Kami harus jalan terus." Etilaatroz, organisasi berita Afghanistan yang menerbitkan surat kabar harian, mengatakan lima jurnalisnya ditahan pada hari Rabu. Dua dari mereka dipukuli dengan kabel sampai luka parah, sehingga perlu dirawat di rumah sakit.
"Mereka menahan banyak demonstran dan jurnalis. Mereka mengambil ponsel, mikrofon, dan peralatan milik saya lainnya. Mereka memukul saya berkali-kali, dengan tangan, dan dengan buku. Saya bilang bahwa saya jurnalis, tapi mereka tidak mau dengar. Saya melihat mereka memukuli orang lain dengan senapan. Mereka menghapus semua video saya," ujarnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Taliban Cambuk Perempuan yang Demo Protes Pemerintah BaruTaliban dilaporkan mencambuk para demonstran perempuan yang menyuarakan protes mereka atas pemerintahan baru Afghanistan karena tak melibatkan kaum hawa.
Baca lebih lajut »
PBB Cemas Pemerintahan Baru Afghanistan Abai Hak PerempuanPBB berkaca dari kabinet baru bentukan Taliban yang tidak ada keterwakilan perempuan di dalamnya.
Baca lebih lajut »
Pekerja Bantuan Internasional yang Tetap Tinggal di Afghanistan Hadapi Jalan SulitTujuh dari delapan direktur yang tetap memimpin upaya bantuan organisasi mereka di Afghanistan adalah perempuan.
Baca lebih lajut »
Bertengkar soal Sarapan, Seorang Pria 99 Tahun Dibunuh IstrinyaDibakar rasa amarah karena tidak mendapatkan sarapan, perempuan bernama Margaret Wanjiru itu membunuh suaminya.
Baca lebih lajut »
Hikayat Koridor Wakhan di Afghanistan yang 'tak tersentuh oleh waktu' - BBC News IndonesiaPernah menjadi wilayah terpencil yang nyaris tak tersentuh oleh waktu, Koridor Wakhan di Afghanistan berada di ambang perubahan besar dengan adanya pembangunan jalan yang menghubungkannya dengan China.
Baca lebih lajut »