Kesaksian orang tua yang memutuskan pindah dari kota 'tidak ramah anak'

Indonesia Berita Berita

Kesaksian orang tua yang memutuskan pindah dari kota 'tidak ramah anak'
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 BBCIndonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 155 sec. here
  • 4 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 65%
  • Publisher: 50%

Banyak keluarga yang secara besar-besaran meninggalkan kawasan perkotaan dalam dua atau tiga tahun terakhir akibat meningkatnya biaya hidup dan lingkungan yang tidak ramah anak.

Gary Hershorn/Getty Images

Meskipun ketiganya harus hidup berhimpitan dalam apartemen satu-kamar, di mana tempat tidur sang anak hanya dua jengkal dari tempat tidurnya, Palazzo bertekad untuk bertahan tinggal di Manhattan. Sebagai seorang aktor dan model lepasan untuk produk sepatu, kesempatan kerjanya lebih banyak tersedia di kota.

Setelah perhitungan yang rumit, akhirnya mereka memutuskan untuk meninggalkan kota. Palazzo beralih fokus pekerjaan, dari akting ke pekerjaan kreatif yang lebih memungkinkan dilakukan dari rumah seperti penyuntingan video; Evan adalah musisi jazz yang profesinya lebih sering menuntut untuk bepergian.

Sebagai contoh, kota pusat start-up nan mahal, San Francisco, memiliki proporsi penduduk anak-anak paling kecil di antara 100 kota besar di AS, hampir separuh angka proporsi rata-rata nasional sebesar 23%. Angka itu hampir menurun setengahnya sejak tahun 1970. Hal krusial di antara faktor-faktor tersebut adalah keterjangkauan - atau justru ketidakterjangkauan, apa yang Seman sebut"valuasi real estat yang terus meningkat".

Beberapa pejabat perkotaan beralasan bahwa, secara ekonomi, lebih masuk akal untuk memprioritaskan penduduk tanpa-anak, yang bisa membawa keuntungan ekonomi bersih terhadap kota, ketimbang keluarga, yang justru membawa kerugian. Rumah-rumah yang mudah dijangkau juga merupakan kunci untuk memungkinkan keluarga hidup di kota, akan tetapi banyak kota besar yang tidak memiliki rumah berkamar-banyak yang harganya terjangkau.

Satu cara Amsterdam merespons krisis ruang di sana adalah dengan membangun gedung-gedung tinggi. Namun Karsten, yang telah tinggal berpuluh-puluh tahun di lingkungan Middenmeer, Amsterdam bersama keluarganya, berpendapat bahwa gedung tinggi tidak terlalu ramah keluarga. Rotterdam, Belanda dipuji karena telah memperlebar jalur pejalan kaki dan membangun hunian yang lebih ramah keluarga. Akan tetapi, kebijakan-kebijakan tersebut memang belum bersifat universal.Kota pusat start up seperti San Francisco memiliki proposi penduduk anak yang terkecil di antara 100 kota besar di Amerika Serikat, hampir separuh dari angka proporsi penduduk anak rata-rata sebesar 23%Seperti biasa, orang kaya agak terisolasi dari kurangnya dukungan untuk keluarga.

Beberapa pejabat kota menilai bahwa jauh lebih masuk akal secara ekonomi untuk memprioritaskan penduduk yang tidak mempunyai anak, yang bisa membawa keuntungan ekonomi bersih bagi kotaAmy Beins, 32 tahun, dan suaminya, yang baru-baru ini meninggalkan Seattle, menyukai ruang tanpa-anak. Beins bukan anti-anak, dan ia juga mendambakan jalanan, taman dan perumahan yang aman layaknya kalangan keluarga yang sudah punya anak.

Akan tetapi, meski bisnis untuk melayani anak muda lajang menjanjikan, kota-kota juga perlu mendukung kebutuhan kalangan profesional muda dan antargenerasi jika ingin tetap berkembang untuk jangka panjang. Hal itu membawa keuntungan lainnya juga; dalam survei para perencana kota AS pada tahun 2008, 90% setuju bahwa lingkungan dengan penduduk yang menetap seumur hidup mereka terasa lebih hidup.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

BBCIndonesia /  🏆 42. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Bengkulu Menari Saputangan Merayakan KeberagamanBengkulu Menari Saputangan Merayakan KeberagamanPara penari berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda, dari anak-anak, remaja, orang tua, bahkan lansia.
Baca lebih lajut »

Greta Thurnberg: Mengapa Pemimpin Dunia Memperolok Anak dan RemajaGreta Thurnberg: Mengapa Pemimpin Dunia Memperolok Anak dan RemajaAktivis lingkungan dari Swedia, Greta Thunberg, menuturkan ketidakpahamannya atas tindakan orang-orang dewasa dan pemimpin dunia yang memperolok anak-anak dan remaja yang bertindak berdasarkan sains.
Baca lebih lajut »

Polisi: Anak Sri Bintang Pamungkas Tiga Kali Jual NarkobaPolisi: Anak Sri Bintang Pamungkas Tiga Kali Jual NarkobaPenangkapan anak Sri Bintang merupakan pengembangan dari penangkapan FA yang ditangkap pada hari yang sama yang tempatnya tidak jauh dari tempat tiinggal.
Baca lebih lajut »

Nur-Sultan, ibu kota Kazakhstan yang futuristik dan menginspirasiNur-Sultan, ibu kota Kazakhstan yang futuristik dan menginspirasiSah. Presiden Joko Widodo, Senin (26/8/2019), resmi mengumumkan ibu kota pemerintahan pindah dari Jakarta ke Kalimantam Timur yang berlokasi di Kabupaten ...
Baca lebih lajut »

Anak Down Syndrome Rentan Alami Kerusakan GigiAnak Down Syndrome Rentan Alami Kerusakan GigiMinimnya pengetahuan orang tua merawat gigi anak down syndrome menjadi faktor utama.
Baca lebih lajut »

Khofifah Larang Pelajar Ikut DemonstrasiKhofifah Larang Pelajar Ikut DemonstrasiKhofifah meminta orang tua ikut aktif dalam mengawasi anak-anaknya.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-04-16 11:34:13