“Saya ini anak dan cucu Kiai. Saya mengerti betul alam Jin, memang benar-benar mengerikan. Kamu belum pernah kan sholat dimakmumi Jin? Saya sering,” kata Gus Baha
Dalam bahasa pesantren, khodam atau khodim adalah pembantu. Istilah ini biasanya ditujukan untuk santri ndalem, atau santri yang juga membantu di rumah kiai.
Dalam pengetahuan masyarakat tradisional, masyhur ada orang pintar yang memiliki khodam jin. Adapun pekerjaannya terdengar sumir, agak sulit dideskripsikan. Gus Baha melanjutkan kisahnya bahwa ayahnya, KH Nursalim pernah melarangnya untuk menjadi pemimpin Jin. Risiko Punya Khodam JinGus Baha mengatakan bahwa memimpin Jin itu repot dan ruwet, sebab sebaik apapun Jin pasti memiliki sifat licik.
“Kalau menurut orang kuno, kalau bapaknya kuat kadang-kadang anaknya tidak kuat,” tandas Gus Baha.Bahaya Minta Bantuan JinAllah SWT mengingatkan manusia akan bahaya meminta pertolongan atau memiliki khadam Jin. Sebab hal tersebut justru akan menambah kesesatan pada diri manusia. Hal ini sebagaimana dirman Allah dalam Al-Qur’an Surat Jin ayat 6:
Gus Baha Alam Jin Khodam Jin Islam Berita Islami
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bukan Kaya dan Istri Cantik, Ini Hakikat Nikmat Sejati Menurut Gus BahaGus Baha buka-bukaan soal hakikat nikmat sejati Muslim, bukan harta melimpah, istri cantik plus tidak galak, melainkan inilah nikmat sejati manusia hidup di dunia.
Baca lebih lajut »
Cara Mendapat Lailatul Qadar ala Gus Baha, Bukan yang Banyak Sholatnya tapi BeginiGus Baha: Malam lailatul qadar tak perlu disikapi berlebihan, cukup dengan ibadah yang simpel, begini keterangannya.
Baca lebih lajut »
Gus Baha: Jika Dihina Orang lain Diam Saja, Kalau Perlu Bayar Sekalian si PenghinaJawaban unik Gus Baha saat dihina orang lain, begini cerita dan kisah selengkapnya.
Baca lebih lajut »
Gus Baha: Sedekah Lebih Mudah Bagi Orang MiskinGus Baha, a renowned scholar, believes that giving charity is easier for the poor compared to the wealthy. He explains that when someone is poor, giving a small amount of money for charity does not burden them. However, as the wealth increases, the amount of charity also increases, making it more challenging for the wealthy to give. Gus Baha emphasizes the importance of having a generous mindset regardless of one's financial status.
Baca lebih lajut »
Gus Baha Menyindir Orang Indonesia yang Suka KiaiGus Baha, an Islamic scholar, criticizes Indonesians for their fondness of kiai (Islamic scholars). According to Gus Baha, it is unethical for people to seek out kiai, as it is the kiai who should be approached. He suggests that it is more appropriate and ethical for individuals to seek knowledge from kiai rather than simply showing admiration.
Baca lebih lajut »
Saat Gus Baha Pertanyakan Bagaimana Kelola Nyawa agar Tak Pergi, TasawufGus Baha: Saya tak tahu cara kelola nyawa, tapi saya yakin akan baik-baik saja di akhirat.
Baca lebih lajut »