Kesaksian para korban long COVID soal gejala yang menetap hingga berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Kerap merasa lelah hingga nyeri punggung.
Potret di sebuah rumah sakit Bolivia menunjukkan antrean pasien konsultasi dengan ahli bedah. dr Silverio Condori ada di tempat ini saat pandemi COVID-19 tiba di Bolivia. Dia jatuh sakit pada Juni 2020 dan menghabiskan dua bulan di salah satu dari sedikit unit perawatan intensif di negara itu."Ketika saya keluar dari rumah sakit, saya harus belajar berjalan, makan, bahkan berbicara," tambah Condori sambil menunjuk bekas luka trakeotomi horizontal yang rapi di pangkal tenggorokannya.
WHO mendefinisikan long COVID sebagai kelanjutan gejala yang tidak dapat dijelaskan tiga bulan setelah infeksi awal. Gejala umum termasuk kelelahan, sesak napas, dan disfungsi kognitif, sejauh ini Bolivia melaporkan lebih dari 200 kasus.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mohon Maaf, Studi Bawa Kabar Nggak Enak Lagi Buat Alumni COVID-19!Kabar nggak mengenakkan buat yang pernah terkena COVID-19. Banyak dari mereka mengalami masalah fisik dan mental...
Baca lebih lajut »
Gejala Mirip dan Kerap Salah Diagnosis, Ini Beda Bipolar dan AutismeTak sedikit kisah tentang orang dengan autisme yang sebelumnya salah diagnosis dengan bipolar disorder. Apa beda bipolar dan autisme?
Baca lebih lajut »
Apa itu Pregnancy Nose, Kerap Terjadi Pada Perempuan HamilBerikut ini penjelasan tentang apa itu pregnancy nose
Baca lebih lajut »
Kesaksian Penambang Emas di Banyumas, Pernah Nyaris Terjebak Dalam Lubang Puluhan MeterBeberapa penambang pernah nyaris terjebak di lubang galian sedalam puluhan meter itu, karena ada kebocoran air yang tiba-tiba memenuhi lubang.
Baca lebih lajut »
Kebakaran di Jaktim, Seorang Nenek Tewas di Kamar MandiMenurut kesaksian warga, kebakaran tersebut diduga berasal dari kebocoran gas. Tiba-tiba api pun membesar dan melumat seisi bangunan.
Baca lebih lajut »