Keringat dan Air Mata demi Kejayaan

Indonesia Berita Berita

Keringat dan Air Mata demi Kejayaan
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 172 sec. here
  • 4 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 72%
  • Publisher: 83%

Jalan menuju sukses tak pernah mudah, tapi Eko Yuli percaya tekad kuat dan konsistensi, pasti akan membuahkan hasil.

Liputan6.com, Jakarta - Eko Yuli Irawan duduk tenang, menunggu giliran. Matanya fokus. Targetnya cuma satu, medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Baginya itu harga mati!

Erick langsung memotong. Rasa-rasanya, memang tidak pantas seorang juara mengucapkan kata maaf."Enggak , yang penting kamu konsisten dan men-challenge diri kamu. Saya apresiasi dan salut sama kamu, kamu oke dari London dulu terus Asian Games dan sekarang," kata Erick Tohir. Eko Yuli meraih perunggu di Beijing 2008 dan London 2021. Di Olimpiade Rio 2016, Eko Yuli mampu menyabet perak. Mimpinya di Tokyo 2020 jelas emas, mengingat usianya yang kini telah menginjak 32 tahun, tapi mimpi tinggal mimpi.

Tak hanya sakit, Eko juga sempat kelebihan berat badan sekitar 9kg sebelum Olimpiade. Jadi, ia harus mengatur dietnya, sambil mempertahankan pola latihan menuju Hari-H. 2 dari 6 halamanKehilangan Masa RemajaPengorbanan Eko menuju sukses memang begitu besar. Ia harus kehilangan masa remajanya lantaran hari-harinya dihabiskan dengan berlatih. Ketika anak-anak muda lainnya asyik nongkrong, jalan-jalan atau main ke mal, Eko justru berada di gym dan berlatih.

Perjalanan Eko menjadi atlet angkat besi berawal saat ia menyaksikan sekelompok orang berlatih di sebuah klub di daerahnya. Lama kelamaan Eko tertarik. Pelatih klub tersebut pun akhirnya mengajak Eko ikut berlatih. Yang paling parah ketika tulang keringnya retak jelang Olimpiade London 2012. Tapi, Eko berhasil menaklukkan rintangan tersebut.

"Kalau cedera, apalagi parah, ya pasti psikis kena. Tapi ini bagaimana menjaga mental kita dan tetap fokus pada tujuan," ucap dia. Keberhasilan Windy meraih medali Olimpiade Tokyo sebenarnya sudah diprediksi pelatih berdasarkan hasil dalam turnamen kualifikasi pada April dan Mei lalu. Tapi, Windy sempat demam panggung dan kurang optimal saat dua kali gagal melakukan angkatan snatch, akibat kurangnya waktu pemanasan saat pertandingan.

"Biasa latihan hari Senin, Selasa, Rabu, Jumat, Sabtu, jadi saat Kamis dan Minggu Windy suka minta tambahan," katanya. "Saya masih ingat terus kata-kata bapak. ‘Mat, kamu mau rasain yang pernah bapak rasain di Olimpiade. Soalnya, bapak belum sempat bertanding.’ Itu selalu diulang terus sama bapak akhir-akhir ini," kata Rahmat.

Namun, landasan cabor angkat besi berprestasi internasional bukan cuma perkara atletnya saja. Di era seperti sekarang, pelibatan sport science melalui teknologi dan ilmu kedokteran menjadi elemen penting yang dapat memengaruhi raihan atlet di panggung sebesar Olimpiade. Dari ahli gizi, dokter spesialis kedokteran olahraga, fisioterapis, sampai measure bisa berkolaborasi dengan tim pelatih demi memaksimalkan potensi terbaik para atlet.

"Kita ibaratnya masih semi ya. Kita menerapkan sport science-nya belum total. Tapi, setidaknya kita sudah melakukan. Seperti ahli gizi ada dokternya, measure-nya, kita sudah ada. Kemudian untuk pelatihan conditioning sudah ada. Cuma memang mungkin belum maksimal ya," beber Dirja ketika dihubungi Liputan6.com.

Hadi menambahkan, penerapan sport science mesti komplet. Untuk alasan itu, PB PABSI meminta bantuan dokter spesialis kedokteran olahraga yaitu dr. Andi Kurniawan, Sp.KO, yang memiliki keahlian khusus dalam melayani pemulihan serta pencegahan cedera maupun penyakit yang berkaitan dengan olahraga. "Pagi hari, Windy biasanya minum vitamin C dan saripati ayam. Siang hari, Windy minum minyak ikan dan CDR untuk tulang. Lalu malamnya, Windy minum obat tulang, vitamin B dan madu," ungkap Windy.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Studi Terbaru Virus Corona Varian Delta: Mudah Menular seperti Cacar AirStudi Terbaru Virus Corona Varian Delta: Mudah Menular seperti Cacar AirLembaga CDC Amerika Serikat merilis Covid-19 varian Delta amat mudah menular dibandingkan flu biasa.
Baca lebih lajut »

Studi Terbaru Covid Varian Delta: Mudah Menular Seperti Cacar AirStudi Terbaru Covid Varian Delta: Mudah Menular Seperti Cacar AirLembaga CDC Amerika Serikat merilis Covid-19 varian delta amat mudah menular dibandingkan flu biasa.
Baca lebih lajut »

Coba Lari di Atas Air dengan ‘Roda Hamster’, Pria Florida TerdamparCoba Lari di Atas Air dengan ‘Roda Hamster’, Pria Florida TerdamparSeorang pria yang ingin berlari di atas laut dari Florida ke New York telah terdampar di pantai Florida dengan alat besar seperti roda hamster. Seorang pria yang...
Baca lebih lajut »

Jakarta Diguyur Hujan, Pintu Air Pesanggrahan hingga Depok Berstatus Waspada : Okezone MegapolitanJakarta Diguyur Hujan, Pintu Air Pesanggrahan hingga Depok Berstatus Waspada : Okezone MegapolitanJakarta Diguyur Hujan, Pintu Air Pesanggrahan hingga Depok Berstatus Waspada LengkapCepatBeritanya BeritaTerkini BeritaTerkini NewsUpdate .
Baca lebih lajut »

Pemasukan Minim, Lion Air Rumahkan 8 Ribu KaryawannyaPemasukan Minim, Lion Air Rumahkan 8 Ribu KaryawannyaLion Air Group masih terus memonitor langkah lainnya yang akan diambil guna tetap menjaga kelangsungan hidup perusahaan sekaligus meminimalisir beban yang ditanggung selama pandemi. LionAir
Baca lebih lajut »

5 Fakta Lion Air Group Rumahkan 8.050 Karyawan5 Fakta Lion Air Group Rumahkan 8.050 KaryawanLion Air Group merumahkan 8.050 karyawan mereka di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung saat ini. TempoBisnis
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-01 01:21:42