Keputihan: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi, dan Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Kesehatan Wanita Berita

Keputihan: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi, dan Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter
KEPUTIHANGEJALAPENYEBAB
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 230 sec. here
  • 10 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 112%
  • Publisher: 83%

Artikel ini membahas tentang keputihan, termasuk penyebab, gejala, cara mengatasinya, dan kapan harus berkonsultasi dengan dokter.

Keputihan merupakan masalah kesehatan reproduksi yang sering dialami oleh wanita. Meskipun sebagian besar kasus keputihan bersifat normal, namun ada juga kondisi keputihan yang perlu diwaspadai karena dapat menandakan adanya masalah kesehatan. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang apa itu keputihan, penyebab, gejala, cara mengatasi, serta kapan harus berkonsultasi dengan dokter.

Keputihan atau dalam istilah medis disebut leukorrhea adalah keluarnya cairan atau lendir selain darah dari vagina. Cairan ini diproduksi oleh kelenjar pada vagina dan leher rahim yang berfungsi untuk menjaga kebersihan, kelembapan, serta melindungi vagina dari infeksi. Keputihan merupakan proses alami yang dialami oleh sebagian besar wanita. Secara umum, keputihan dapat dibedakan menjadi dua jenis: Keputihan fisiologis (normal) - Terjadi secara alami dan tidak memerlukan penanganan khusus Keputihan patologis (abnormal) - Disebabkan oleh infeksi atau masalah kesehatan lain dan memerlukan penanganan medis. Keputihan normal biasanya terjadi pada masa subur, menjelang dan sesudah menstruasi, saat terangsang secara seksual, hamil, atau menyusui. Sementara keputihan abnormal dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, atau parasit pada organ reproduksi wanita. Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan terjadinya keputihan, baik yang normal maupun abnormal. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum keputihan: Penyebab Keputihan Normal Perubahan hormon selama siklus menstruasi Kehamilan Rangsangan seksual Penggunaan kontrasepsi hormonal Stres fisik atau emosional Penyebab Keputihan Abnormal Infeksi bakteri (vaginosis bakterial) Infeksi jamur (candidiasis) Infeksi parasit (trikomoniasis) Penyakit menular seksual (gonore, klamidia) Kanker serviks atau rahim Reaksi alergi terhadap produk kebersihan vagina Benda asing dalam vagina Diabetes yang tidak terkontrol Selain itu, beberapa kebiasaan dan kondisi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya keputihan abnormal, seperti: Kurang menjaga kebersihan area kewanitaan Menggunakan pakaian dalam yang ketat dan berbahan sintetis Sering berendam air panas dalam waktu lama Menggunakan produk pembersih vagina yang mengandung bahan kimia keras Berhubungan seksual tanpa pengaman Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Gejala keputihan dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya. Penting untuk dapat membedakan antara gejala keputihan normal dan abnormal agar dapat mengenali kapan perlu mencari bantuan medis. Gejala Keputihan Normal Cairan berwarna jernih atau putih susu Konsistensi encer hingga sedikit kental Tidak berbau atau memiliki bau ringan Jumlah cairan yang keluar bervariasi sesuai siklus menstruasi Tidak disertai rasa gatal, nyeri, atau iritasi Gejala Keputihan Abnormal Perubahan warna cairan (kuning, hijau, abu-abu, atau kecoklatan) Konsistensi cairan yang sangat kental atau berbuih Bau yang tidak sedap atau menyengat Jumlah cairan yang keluar sangat banyak Disertai rasa gatal, nyeri, atau terbakar di area vagina Kemerahan, pembengkakan, atau luka di sekitar vagina Nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual Demam atau nyeri perut bagian bawah Jika mengalami gejala keputihan abnormal, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.Diagnosis Keputihan Untuk mendiagnosis keputihan, dokter akan melakukan beberapa langkah pemeriksaan, antara lain: Anamnesis - Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan, gejala yang dialami, serta kebiasaan dan gaya hidup pasien. Pemeriksaan fisik - Meliputi pemeriksaan area genital dan pemeriksaan panggul untuk melihat kondisi vagina, serviks, dan rahim. Pemeriksaan sampel cairan vagina - Dokter akan mengambil sampel cairan vagina untuk diperiksa di bawah mikroskop atau dikultur di laboratorium. Tes pH vagina - Untuk mengetahui tingkat keasaman vagina yang dapat membantu mengidentifikasi jenis infeksi. Pap smear - Untuk mendeteksi adanya perubahan sel pada serviks yang dapat mengarah pada kanker. Tes infeksi menular seksual - Jika dicurigai adanya infeksi menular seksual seperti gonore atau klamidia. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, dokter dapat menentukan penyebab keputihan dan memberikan penanganan yang sesuai.Pengobatan Keputihan Pengobatan keputihan tergantung pada penyebabnya. Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan yang umumnya direkomendasikan: Pengobatan Keputihan Normal Keputihan normal biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus namun dapat diatasi dengan menjaga kebersihan dan kesehatan vagina dengan mencuci area kewanitaan secara teratur dan menggunakan pakaian dalam yang longgar dan berbahan katun. Pengobatan Keputihan Abnormal Pengobatan keputihan abnormal tergantung pada penyebabnya. Beberapa contoh pengobatan yang umum digunakan meliputi: -Antibiotik untuk infeksi bakteri -Antijamur untuk infeksi jamur -Antiparasit untuk infeksi parasit -Terapi hormonal untuk ketidakseimbangan hormonal -Pengobatan kanker serviks atau rahim

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

KEPUTIHAN GEJALA PENYEBAB PENANGGULANGAN KESEHATAN WANITA

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Keputihan Terus-Menerus: Penyebab, Gejala, dan Cara MengatasinyaKeputihan Terus-Menerus: Penyebab, Gejala, dan Cara MengatasinyaArtikel ini membahas tentang keputihan yang terus-menerus, termasuk penyebab, gejala, cara mengatasi dan kapan harus berkonsultasi ke dokter.
Baca lebih lajut »

Pegal Linu: Penyebab, Gejala, dan Cara MengatasinyaPegal Linu: Penyebab, Gejala, dan Cara MengatasinyaArtikel ini membahas tentang pegal linu, yaitu kondisi nyeri, kekakuan, dan ketidaknyamanan pada otot dan persendian. Artikel ini juga menjelaskan penyebab utama pegal linu, seperti kelelahan, pekerjaan berat, kurangnya aktivitas, cedera, stres, dan postur tubuh yang tidak tepat.
Baca lebih lajut »

Cacingan pada Dewasa: Penyebab, Gejala, dan Cara MengobatiCacingan pada Dewasa: Penyebab, Gejala, dan Cara MengobatiArtikel ini membahas tentang cacingan pada orang dewasa, termasuk penyebab, gejala, dan cara mengobatinya. Disini juga dibahas tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk mencegah infeksi cacing.
Baca lebih lajut »

Panu (Tinea Versicolor): Penyebab, Gejala, dan Cara MengatasiPanu (Tinea Versicolor): Penyebab, Gejala, dan Cara MengatasiPanu, atau tinea versicolor, adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur Malassezia. Ini menyebabkan bercak-bercak putih yang dapat menyebar. Artikel ini membahas penyebab utama panu, serta gejala dan cara mengatasinya.
Baca lebih lajut »

Mulut Kering: Penyebab, Gejala, dan Cara MengatasinyaMulut Kering: Penyebab, Gejala, dan Cara MengatasinyaMulut kering merupakan kondisi dimana produksi air liur berkurang. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan berisiko memicu berbagai penyakit pada mulut. Artikel ini membahas penyebab, gejala, dan cara mengatasi mulut kering.
Baca lebih lajut »

Memahami Epilepsi: Gejala, Penyebab, dan Cara PenanganannyaMemahami Epilepsi: Gejala, Penyebab, dan Cara PenanganannyaArtikel ini membahas secara komprehensif tentang epilepsi, mulai dari pengertian, penyebab, gejala, hingga cara penanganan dan pencegahannya.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-16 02:07:06