Ada perbedaan yang signifikan antara jumlah sebenarnya tentara Israel yang tewas di Gaza dan statistik yang diberikan IDF.
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat Israel yang baru, Eyal Zamir, minggu ini mengungkapkan adanya perbedaan yang signifikan antara jumlah korban perang yang sebenarnya di Gaza dengan angka yang sebelumnya dilaporkan oleh militer Israel. Ia mengatakan bahwa jumlah tentara Israel yang terbunuh dan terluka jauh lebih tinggi dari yang diungkapkan secara resmi, The New Arab melaporkan.
Media tersebut menambahkan bahwa tentara Israel telah mengumumkan dari Oktober hingga Desember bahwa 1.593 tentara terluka, tetapi data kementerian kesehatan Israel menunjukkan bahwa jumlah sebenarnya adalah 10.548 orang. 'Bahkan dengan memperhitungkan berbagai kesenjangan notasi dan pelaporan, yang mungkin terjadi di lapangan rumah sakit, perbedaannya sangat besar antara angka-angka tentara dan angka-angka rumah sakit,' ungkap laporan tersebut.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kepala IDF Undur Diri Setelah Kegagalan Melindungi Warga IsraelLetnan Jenderal Herzi Halevi, Kepala IDF, mengundurkan diri setelah mengakui kegagalan IDF dalam melindungi warga Israel selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Ia mengakui tanggung jawab atas kegagalan tersebut dan menyatakan akan meninggalkan jabatannya pada 6 Maret.
Baca lebih lajut »
Gencatan Senjata Israel-Hamas: Masa Depan Gaza dan Peringatan dari Menteri IsraelGencatan senjata antara Israel dan Hamas telah dicapai, namun masa depan pemerintahan Gaza masih ambigu. Israel menyatakan akan bekerja sama dengan warga Palestina lokal, tetapi belum ada rencana konkret. Media Israel melaporkan rencana militer Israel untuk menduduki wilayah Gaza dan penarikan bertahap dari daerah kantong. Palang Merah siap membantu pelaksanaan gencatan senjata, termasuk memulangkan para sandera dan mengirimkan bantuan ke Gaza. Menteri Israel memperingatkan pengunduran dirinya jika perjanjian gencatan senjata diratifikasi. Hamas berterima kasih kepada Iran dan kelompok perlawanan yang didukungnya. Sementara itu, serangan Israel di Tepi Barat terus berlanjut, menuai kecaman dari Haaretz.
Baca lebih lajut »
Hamas Bebaskan Empat Tentara Israel, Israel Tetapkan Larangan untuk Warga GazaHamas membebaskan empat tentara perempuan Israel sebagai bagian dari perjanjian pembebasan sandera yang melibatkan pembebasan 200 tahanan Palestina. Pembebasan ini disambut dengan sorak-sorai, tetapi penundaan pembebasan sebelumnya menyebabkan Israel melarang ratusan ribu warga Gaza dari kembali ke utara.
Baca lebih lajut »
Gencatan Senjata Israel-Hamas Berkelanjutan, Israel Bebaskan Sandera, Trump Usul Pengusiran Warga Palestina dari GazaPerjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas terus berlangsung, dengan pembebasan sandera yang dijadwalkan. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menuduh Gaza sebagai lokasi pembongkaran dan mengusulkan pemindahan warga Palestina, yang dikecam keras oleh para pemimpin Palestina.
Baca lebih lajut »
Hamas Bebaskan Tentara Wanita Israel dan 5 Sandera Asal ThailandHamas membebaskan seorang tentara wanita Israel, dua warga Israel dan lima sandera asal Thailand di Gaza
Baca lebih lajut »
Konflik Israel-Hamas: Gencatan Senjata Diterapkan, Kejahatan dan Kekerasan BerlanjutSetelah lebih dari 460 hari konflik, gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza akhirnya mulai berlaku. Namun, situasi di Jalur Gaza tetap tegang dengan rumah sakit yang kehabisan bahan bakar akibat serangan udara Israel. Perjanjian gencatan senjata ini berhasil dicapai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan ratusan orang di Israel. Memicu serangan balik Israel yang brutal, termasuk serangan darat yang menghancurkan Beit Lahia di Gaza utara. Konflik ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk serangan Israel terhadap Masjid Al Aqsa, aktivitas permukiman Yahudi di Tepi Barat, dan penangkapan tahanan Palestina oleh Israel. Hamas menuntut pembebasan tahanan Palestina dan diakhirinya blokade Gaza oleh Israel dan Mesir.
Baca lebih lajut »