Thomas Trikasih Lembong memberikan sejumlah tips agar startup di Indonesia bisa mendapatkan duit alias pendanaan dari para investor.
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Sebelum menjabat sebagai Kepala BKPM, Thomas memang dikenal sebagai investor dan juga pendiri private equity fund, Quvat Management.“Satu cara yang lebih murah, bagi-bagi nomor kartu kredit menteri di sini,” kata Thomas bercanda, disambut tawa peserta acara.
Untuk itu, start up yang paling diminati investor adalah start up yang paling mampu menyesuaikan diri atau adaptif dengan perubahan yang terjadi. Sebuah start up yang adaptif, kata dia, bisa mengambil keputusan penting. Bahkan kalau perlu, mengubah rencana bisnis ketika memang diperlukan. “Kemampuan beradaptasi, itu yang utama,” kata dia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kepala BKPM: Ada 40 Ribu Regulasi di Indonesia, Dampaknya...Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengakui regulasi dan peraturan di Indonesia sudah terlalu banyak jumlahnya.
Baca lebih lajut »
Rayakan HUT Indonesia, Persib Pakai Ikat Kepala Merah-PutihPersib Bandung ikut memeriahkan Hari Ulang Tahun Indonesia yang ke-74. Seluruh pemain dan beberapa ofisial tim latihan dengan ikat kepala Merah-Putih.
Baca lebih lajut »
Kepala Lapas: Enam Napi 'Langganan' Keluar-Masuk KerobokanPara terpidana berasal dari kasus pencurian dan juga narkotika.
Baca lebih lajut »
24 Kepala OPD Kepri akan diperiksa KPKSebanyak 24 orang yang menjabat kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Provinsi Kepulauan Riau akan diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan ...
Baca lebih lajut »
Ibu Hamil Diberi Obat Kedaluwarsa, Kepala Puskesmas Sebut karena Kelalaian PetugasBerdasarkan tanda yang tertera di bungkusnya, obat sudah kedaluwarsa sejak April 2019.
Baca lebih lajut »
Kata Puan Soal Kepala Daerah Jadi Menteri: Kalau Dibutuhkan, Tak MasalahPuan Maharani memberi tanggapan soal isu potensi kepala daerah menjadi menteri. Begini tanggapan lengkap Puan Maharani: PuanMaharani
Baca lebih lajut »