Sebelum SARS, orang Hong Kong hanya kenakan masker saat sakit.
, Minggu , enam minggu setelah kejadian World Trade Centre pada September 2001, Central’s Pottinger Street menjual topeng karet berwajah Osama bin Laden untuk Halloween.
18 bulan setelah itu saat perang di Irak segera dimulai, seorang pekerja televisi di Kuwait bernama Raymond Wong mengenakanHal itu terjadi pada minggu kedua Maret 2003. Para tenaga medis di Prince of Wales Hospital di Sha Tin terlanjut jatuh sakit secara misterius.Segera setelah itu, terjadi sindrom pernapasan akut berat yang diungkap sebagai senjata biologis yang nyata.Walaupun virus corona kini mendominasi secara global, namun Hong Kong SARS merupakan pengalaman yang lebih mematikan.
Dalam keputusasaan, kota berubah menjadi lautan masker. Dahulu, sama seperti sekarang, Hong Kong kekurangan pasokan masker. Sama seperti sekarang, dahulu mereka juga tidak memiliki bukti kuat bahwa mereka memberikan perlindungan penuh.Halaman Selanjutnya
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Siang Ini Bursa Tokyo dan Hong Kong Turun, Korea MenguatShanghai SE composite di Tiongkok melemah 4,19 poin (0,15 persen) mencapai 2.823.
Baca lebih lajut »
Begini Cara Pakai Pengenalan Wajah di Smartphone Kala Pakai MaskerSaat ini masyarakat diwajibkan pakai masker untuk terhindar virus Corona, lalu bagaimana caranya untuk buka smarpthone terkunci pakai Face ID? Simak di sini: Masker FaceID via detikinet
Baca lebih lajut »
Tak Pakai Masker, Pedagang Pasar Senen tak Boleh Jualan |Republika OnlinePedagang Pasar Senen yang tak pakai masker tidak boleh berjualan.
Baca lebih lajut »
Warga Purwakarta Wajib Pakai Masker Keluar Rumah |Republika OnlineAkan dibuat zonasi wilayah yang perlu pakai masker.
Baca lebih lajut »
Masker Bekas Pakai Bisa Disterilkan Lagi dengan Rice Cooker, Ini BuktinyaMasker bekas pakai dapat didesinfeksi dan digunakan kembali, hanya dengan menggunakan penanak nasi atau rice cooker. Benarkah?
Baca lebih lajut »