Kak Seto tenar sebagai karakter yang akrab dengan dunia anak. Berfoto bersamanya saat bertemu bisa jadi kenangan indah.
Sebagai orang terkenal, psikolog sekaligus tokoh pemerhati anak, Seto Mulyadi, sejak dulu sampai sekarang sering diminta penggemarnya, terutama anak-anak, untuk. Ke mana pun ia pergi, ada saja yang minta ber foto bersama . Hal itu sudah terjadi jauh sebelum kebiasaan berswafoto merebak.
Ketika itu namanya masih Kak Seto Center. Beberapa waktu lalu ketika kami bertemu lagi, dia jauh lebih besar dari saya sekarang. Kami tentu saja berfoto bersama lagi, ha-ha-ha,” ujar Kak Seto sambil memperlihatkan dua foto yang tersimpan di gawainya itu.
Foto Bersama Kenangan Masa Kecil
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Perempuan Remaja Bunuh Ayah Kandung di Duren Sawit, Kak Seto Keluhkan Sistem PendidikanRemaja perempuan itu berinisial KS. Usianya 17 tahun. Ia ditetapkan tersangka pembunuhan ayah kandungnya.
Baca lebih lajut »
Jelang Hari Anak Nasional, Kak Seto Ajak Anak-anak Kampung Pemulung Bekasi untuk GembiraKak Seto juga membagikan resep bagaimana agar anak menjadi sehat yaitu melalui resep gembira namun gembira yang dimaksud bukan sebuah kata saja melainkan akronimyang memiliki beberapa arti
Baca lebih lajut »
Akhirnya Turun Tangan Selidiki Kasus Afif Maulana, Kak Seto Wanti-wanti Kapolda Sumbar, Apa Katanya?Kak Seto meminta agar Kapolda Sumbar mempertahankan citra Polri dalam menangani kasus Afif.
Baca lebih lajut »
Kak Seto tegaskan pentingnya pengawasan anak untuk cegah perundunganKetua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang sering disapa Kak Seto menegaskan pentingnya semua pihak memberikan pengawasan dan ...
Baca lebih lajut »
Kasus Kematian Afif Maulana, Kak Seto Sarankan Personel Polda Sumbar Diperiksa Rutin MentalnyaLPAI Sarankan Pemeriksaan Rurin Personel Polda Sumbar
Baca lebih lajut »
Tawuran Remaja Marak, Kak Seto: Gelanggang Remaja Solusi Sejak Era Ali SadikinIa mengemukakan, sebenarnya kesadaran akan hal tersebut sebenarnya sudah ada di Jakarta bahkan sejak masa Gubernur Ali Sadikin pada tahun 1966.
Baca lebih lajut »