Fenomena sangat kuatnya dolar AS memberikan tekanan pelemahan atau depresiasi mata uang di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Jakarta, Beritasatu.com - Bank Indonesia menyatakan dengan sikap bank sentral Amerika Serikat yang agresif menaikan suku bunga acuan mendorong sangat kuatnya mata uang dolar AS dan naiknya yield US Treasury dengan tinggi. Langkah Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan tidak terlepas dari tingginya tinggi di Amerika Serikat.
“Tekanan terhadap rupiah tidak hanya indonesia tetapi semua negara menjadi terkena dampak penguatan dolar,” kata Solikhin. “Tekanan inflasi masih akan tinggi ke depan memicu kebijakan suku bunga tinggi yang diprakirakan akan dipertahankan dalam jangka waktu lebih lama,” ucapnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Suku Bunga Fed Mirip Pil Pahit“Sebab inflasi itu mirip kanker,” kata ekonom KPMG, Diane Swonk. “Jika tidak diatasi, akan membuat inflasi lebih kronis,” katanya. Internasional AdadiKompas
Baca lebih lajut »
Rupiah Terus Menguat Seiring Ekspektasi The Fed Turunkan Suku Bungailai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta terus menguat seiring ekspektasi pelaku pasar bahwa bank sentral Amerika The Fed
Baca lebih lajut »
Rupiah terus menguat seiring ekspektasi The Fed kendurkan suku bungaNilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta terus menguat seiring ekspektasi pelaku pasar bahwa bank sentral Amerika Serikat The ...
Baca lebih lajut »
IHSG dibuka melemah di tengah kenaikan bursa saham AsiaIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan, dibuka melemah di tengah kenaikan mayoritas indeks saham di bursa kawasan ...
Baca lebih lajut »
Kenaikan Bursa Saham Asia Picu IHSG Dibuka MelemahIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan, dibuka melemah di tengah kenaikan mayoritas indeks saham di bursa kawasan Asia
Baca lebih lajut »