Kenaikan suku bunga BI sepanjang empat bulan terakhir menjadi sentimen negatif di sektor properti.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan properti pada triwulan III/2022 mengalami pertumbuhan sebesar 13,58 persen. Namun, angka tersebut turun 1,65 persen dari triwulan sebelumnya sebesar 15,23 persen.
"Ya, penurunan ini terpengaruh karena sentimen kenaikan tingkat suku bunga KPR, setelah BI 7Days Repo Rate-nya BI mulai dinaikan dari 3,5 persen jadi 3,75 persen dan kemudian naik kembali menjadi 4,25 persen pada saat itu menjerlang triwulan III," kata Panangian kepada Bisnis, Kamis . Namun, pertumbuhannya melambat dari periode sebelumnya yang mencatat penjualan hingga 29,86 persen . Sedangkan, penjualan tipe rumah menengah terkontraksi sebesar -1,59 persen di periode ini.
Total nilai kredit KPR dan KPA tercatat meningkat sebesar 7,98 persen , lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yaitu 7,80 persen . Tak cuma itu, survei bank sentral juga memproyeksikan bahwa penyaluran kredit baru untuk kredit konsumsi seperti KPR dan lainnya mengalami perlambatan pada kuartal IV/2022.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bank Sentral Korsel Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Bps Jadi 3,25 PersenBOK juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2023 akan melambat jadi 1,7 persen.
Baca lebih lajut »
Sah! The Fed Segera Kendurkan Kenaikan Suku BungaHarapan pelaku pasar agar bank sentral Amerika Serikat (AS)
Baca lebih lajut »
Wall St naik setelah Fed indikasikan perlambatan kenaikan suku bungaIndeks-indeks utama Wall Street mencatat kenaikan yang solid pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah risalah pertemuan November Federal Reserve ...
Baca lebih lajut »
Dihantam Inflasi Tinggi, Selandia Baru Umumkan Kenaikan Suku Bunga Terbesarnya |Republika OnlineBank Sentral Selandia Baru diyakini akan naikkan suku bunga 75 basis poin
Baca lebih lajut »
Kenaikan Suku Bunga jadi Jurus Pamungkas Perangi Lonjakan InflasiMenteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mengatakan menaikkan suku bunga acuan menjadi salah satu jurus terakhir setiap negara untuk menghadapi inflasi yang tinggi.
Baca lebih lajut »