Ekonom sekaligus Direktur (Celios) Bhima Yudhistira meyakini kenaikan suku bunga acuan BI akan menahan pelemahan rupiah.
. Sebab kurs rupiah akan terdampak jika BI tidak kembali menaikkan suku bunga acuannya.
Pasalnya, bank sentral Amerika Serikat , The Fed, sudah 5 kali menaikkan suku bunga acuannya sepanjang 2022, totalnya sebesar 300 bps. Dibandingkan The Fed, BI sepanjang 2022 baru 2 kali menaikkan suku bunga acuannya, totalnya 75 bps.Hal ini akan menyebabkan selisih ilmbal hasil antara US Treasury dengan Surat Berharga Negara menjadi semakin ketat. Investor global akan berburu instrumen berdenominasi dollar AS sehingga mata uang Garuda tidak lagi menarik.
" dampaknya pelemahan nilai tukar rupiah bisa terjadi karena investor asing akan beralih ke instrumen dengan bunga lebih menarik," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat . Saat ini berdasarkan data BI, kurs rupiah memang telah terdepresiasi 4,97 persen sejak Januari sampai 21 September 2022 dibandingkan akhir 2021 dan terdepresiasi 1,03 persen secara poin to poin dibandingkan dengan akhir Agustus 2022.
Namun, depresiasi kurs rupiah relatif lebih rendah dibandingkan dengan depresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti India 7,05 persen, Malaysia 8,51 persen, dan Thailand 10,07 persen.Bhima menjelaskan, jika kurs rupiah melemah, maka dampak ke inflasi barang impor akan meningkat lantaran biaya untuk impor barang semakin mahal.Dengan demikian, harga barang-barang impor terutama bahan pangan seperti gula, garam, kedelai, dan gandum akan semakin mahal.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ekonom: BI masih memiliki ruang menaikkan suku bunga ke depanEkonom menilai kenaikan suku bunga berfungsi untuk mengelola ekspektasi masyarakat ke depan, termasuk rencana pembelian barang dana dan jasa di masa depan.
Baca lebih lajut »
Rupiah Masih Loyo di Tengah Kenaikan Suku Bunga, Ini Kata EkonomSuku bunga agresif oleh BI tidak serta-merta mempengaruhi sentimen pelaku pasar keuangan terhadap pasar keuangan domestik. TempoBisnis
Baca lebih lajut »
Ekonom Terkejut BI di Luar Kebiasaan Kerek Suku Bunga Acuan 50 Bps, Begini EfeknyaKeputusan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 4,25% menurut ekonom, di luar kebiasaan...
Baca lebih lajut »
BI Rate Diprediksi Naik, Ekonom: Para Pencari Kredit ke Bank Tetap BanyakEkonom Indef proyeksi kenaikan BI rate tidak berdampak ke masyarakat. Karena tetap ajukan kredit ke bank meski bunganya mahal.
Baca lebih lajut »
Bye! Era Suku Bunga Murah, Ini Komentar 5 EkonomBank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 4,25%.
Baca lebih lajut »
Pengumuman RDG BI Hari Ini, Suku Bunga Acuan Naik Jadi 4 Persen?Beberapa ekonom memprediksi suku bunga acuan bakal naik jadi 4 persen pada pengumuman Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) hari ini, Kamis (21/9/2022).
Baca lebih lajut »