Hingga 09.43 WIB, harga minyak WTI tercatat menguat 0,40% atau 0,31 poin ke US$78,71 per barel.
Harga minyak mentah bersiap mengakhiri tahun yang bergejolak dengan menguat karena investor melihat, Jumat , kontrak berjangka West Texas Intermediate naik menuju US$79 per barel pada sesi terakhir perdagangan tahun 2022 dan naik hampir 5% untuk tahun ini.
Hingga 09.43 WIB, minyak WTI tercatat menguat 0,40% atau 0,31 poin ke US$78,71 per barel, sementara acuan minyak Brent melejit 0,34% atau 0,28 poin ke US$83,74 per barel. China saat ini sedang menangani lonjakan kasus virus dan kekhawatiran meningkat tentang wabah global baru, tetapi ada optimisme permintaan pada akhirnya akan pulih di negara importir minyak mentah utama dunia tersebut.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Harga Minyak Mentah Melemah di Tengah Kenaikan Covid-19 TiongkokHarga minyak mentah jatuh pada perdagangan Kamis (29/12/2022). Brent merosot US$ 1 (1,2%) menjadi ditutup di US$ 82,26 per barel.
Baca lebih lajut »
Harga Minyak Dunia Turun Terseret Kejatuhan Wall StreetHarga West Texas Intermediate turun di bawah US$79 per barel setelah ditutup pada level tertinggi tiga minggu awal pekan ini.
Baca lebih lajut »
Jatuhnya Wall StreetHarga Seret Harga Minyak DuniaHarga West Texas Intermediate turun hingga di bawah US$79 per barel setelah ditutup pada level tertinggi tiga pekan awal pekan ini.
Baca lebih lajut »
Harga Minyak Dunia Turun Tipis, Dipengaruhi China Lepas 'Zero Covid' hingga Badai Musim Dingin ASKebijakan China melepas kebijakan Zero Covid menghantam pasar yang rentan terhadap perubahan tajam karena kurangnya likuiditas.
Baca lebih lajut »
Jatuhnya Wall Street Seret Harga Minyak DuniaHarga West Texas Intermediate turun hingga di bawah US$79 per barel setelah ditutup pada level tertinggi tiga pekan awal pekan ini.
Baca lebih lajut »
Harga Minyak Dunia Naik Menutup 2022, Potensi Rebound di ChinaHingga 09.43 WIB, harga minyak WTI tercatat menguat 0,40 persen atau 0,31 poin ke US$78,71 per barel.
Baca lebih lajut »