Pemerintah terbuka dan mengapresiasi kepada siapa saja yang ingin ikut berpartisipasi dalam penemuan obat Covid-19 di Indonesia.
Kamis, 6 Agustus 2020 | 21:38 WIB- Staf Ahli Menristek Bidang Infrastruktur sekaligus Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemristek, Ali Ghufron Mukti mengatakan, untuk penemuan obat terutama obat untuk penanganan Covid-19 membutuhkan proses yang panjang dan terdapat beragam prosedur yang harus dilaksanakan.
"Menemukan sebuah obat diperlukan proses yang sangat panjang karena menyangkut keamanan hidup masyarakat. Obat yang salah akan bisa menjadi racun dan berbahaya," ujar Ghufron pada Talkshow: Etika Jabatan Akademik dan Penemuan Obat Covid-19 yang digelar BNPB secara daring pada Kamis . Ghufron menjelaskan, proses menemukan obat juga diawali dengan penelitian yang memiliki berbagai tahapan agar aman untuk digunakan masyarakat. Dalam hal ini, harus dimulai dengan suatu penelitian, kemudian dilanjutkan tahap presentasi atau dalam jurnal ilmiah terkait penelitian sehingga bisa didiskusikan bersama mengenai kelayakannya. “Oleh karena itu, biasanya orang melakukan penelitian sebelumnya membuat proposal terlebih dahulu.
Selanjutnya, Ghufron menegaskan, pemerintah terbuka dan mengapresiasi kepada siapa saja yang ingin ikut berpartisipasi dalam penemuan obat Covid-19 di Indonesia. Pemerintah akan memfasilitasi serta mendukung segala penelitian dalam penemuan obat Covid-19 asal sesuai dengan koridor dan etika yang ada. Bahkan, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional memberi kesempatan dan fasilitasi serta dana bagi peneliti.
“Berbagai inovasi selama 4 bulan terakhir telah dihasilkan. Seperti robot perawat, rapid test kit dan lain sebagainya. Bahkan PCR yang biasanya kita impor, sekarang tidak. Peneliti Indonesia telah membuatnya. Ada jugadimana laboratorium bisa menghampiri masyarakat. Itu juga inovasi yang dibuat oleh anak bangsa. Terakhir adalah ventilator canggih yang dibuat oleh UGM, yang kalau kita impor itu bisa miliaran tapi ini hanya 450 juta," ujarnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Satgas COVID-19 jelaskan beberapa potensi penyebab kematian COVID-19Salah satu penyebab kematian pasien COVID-19 adalah penanganan yang terlambat karena pasien masuk ke rumah sakit sudah dalam kondisi memburuk, sebut Satgas.
Baca lebih lajut »
Satgas Covid-19 :Waktu Berakhirnya Covid-19 tak Bisa DiprediksiWiku meminta semua pihak bahu membahu memerangi virus menular covid-19 itu. Kuncinya ialah dengan mematuhi protokol kesehatan ditiap aktivitas di luar rumah.
Baca lebih lajut »
Jubir satgas COVID-19: Ada 208 kandidat vaksin COVID-19Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan hingga saat ini ada 208 kandidat vaksin COVID-19 di berbagai tahapan yang sedang dikembangkan oleh berbagai negara. Vaksin COVID19
Baca lebih lajut »
Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19: Penemuan Obat Tidak Langsung JadiKetua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Ali Ghufron Mukti mengatakan, jika dosis salah, obat itu bisa menjadi racun dan membuat ginjal rusak.
Baca lebih lajut »
Guru Besar UGM: Penemuan obat COVID-19 tidak mudahGuru Besar Fakultas Farmasi UGM Prof. Zullies Ikawati menyampaikan bahwa penemuan obat untuk COVID-19 bukan sesuatu yang mudah sehingga masyarakat diharapkan ...
Baca lebih lajut »
Guru Besar UGM: Penemuan Obat Covid-19 tak Mudah |Republika OnlineGuru besar UGM ingatkan jangan mudah percaya klaim obat covid-19.
Baca lebih lajut »